Info Sehat
4 Kondisi yang Sebabkan Pusing Setelah Makan, Simak Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya
Beberapa kondisi medis dan kepekaan terhadap makanan dapat memicu pusing setelah makan.
Kepekaan terhadap kafein sangat bervariasi.
Kafein adalah stimulan dan dapat meningkatkan detak jantung Anda.
Seseorang dengan riwayat masalah terkait jantung dan kelompok lansia mungkin tidak dapat mentolerir perubahan detak jantung ini. Hasilnya mungkin pusing.
Beberapa orang dengan kondisi seperti vertigo atau penyakit Meniere mungkin juga merasa pusing mereka semakin parah setelah makan makanan tertentu.
Kondisi ini melibatkan telinga bagian dalam dan dapat memengaruhi keseimbangan tubuh.
Makanan pemicu mungkin termasuk makanan dengan kandungan garam tinggi, alkohol, dan makanan yang diketahui memicu migrain.
Baca juga: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan, Bisa Coba Gunakan Bahan Alami Ini
4. Berdiri setelah duduk
Dalam banyak kasus, penyebab pusing setelah makan hanyalah masalah sederhana.
Melansir Medical News Today, kebanyakan orang duduk untuk makan dan kemudian berdiri tidak lama kemudian.
Beberapa orang mengalami penurunan tekanan darah secara tiba-tiba saat berdiri.
Jika ini terjadi, masalahnya bukan pada makanannya, tetapi perubahan mendadak dari posisi duduk ke berdiri.
Hipotensi ortostatik adalah istilah medis untuk penurunan tekanan darah yang terjadi ketika seseorang berpindah dari duduk menjadi berdiri, tetapi kebanyakan orang menyebutnya sebagai head rush.
Beberapa penyebab potensial meliputi:
- Gangguan sistem saraf
- Dehidrasi
- Gula darah rendah
- Masalah jantung yang membuat jantung sulit memompa cukup darah saat seseorang berdiri
- Obat untuk mengobati tekanan darah tinggi
- Kehamilan
- Paparan panas yang berlebihan Infeksi atau demam
- Diabetes
- Pembuluh darah tersumbat
- Anemia
- Pendarahan di suatu tempat di tubuh, seperti di perut
Pada orang yang hanya mengalami penurunan tekanan darah sesekali, minum lebih banyak air dapat membantu.
Jika tidak, penting untuk menemui dokter untuk memastikan bahwa tidak ada kondisi medis serius yang mendasarinya.