Dari Lembah Kashmir, Pelopor Saffron Kashmir Tetap Eksis Di Tengah Pandemi
Namun bagi Andik Setiawan, founder @lembahKashmir sekaligus pelopor bisnis Saffron Kashmir di Indonesia, pandemi Covid-19 justru momen penting
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 bagi sebagian besar pebisnis jadi malapetaka. Betapa tidak, barang sulit dijual karena tidak ada pembeli. Maklum ini imbas dari keterbatasan aktivitas masyarakat akibat PSBB dan juga perekonomian global yang belum membaik sejak muncul pandemi virus Corona atau Covid-19.
Namun bagi Andik Setiawan, founder @lembahKashmir sekaligus pelopor bisnis Saffron Kashmir di Indonesia, pandemi Covid-19 justru momen penting untuk menunjukkan kelebihan produk yang dijualnya sejak 2 tahun lalu.
“Pandemi Covid-19, membuat masyarakat makin cerdas membeli produk mana yang benar-benar sesuai kebutuhan dan mampu meningkatkan imun tubuh terhadap Covid-19. Nah, Saffron inilah jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk menjaga dan melindungi kesehatan mereka dan keluarga,” ungkap Andik Setiawan mengomentari bisnis Saffronnya selama pandemi Covid-19, Kamis (5/11/2020).
Setiap pembeli Saffron di @lembahKashmir, selalu melakukan pembelian ulang secara konsisten. Kenapa ? Ini tidak lain karena mereka benar-benar merasakan manfaat yang ada dalam Saffron.
Bunga Crocus Sativa yang dibudidayakan di Kebun Pampore, Kashmir, India, ini setiap bunga memiliki 3 putih bunga.
Nah, Saffron inilah nama dari tangkai putik bunga.
“Kalau bunganya sudah mekar, maka harus segera dipetik. Dan orang Kashmir jika memanen Saffron mulai dari sepertiga malam akhir, dari waktu Subuh hingga terbit matahari,” tukasnya kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Polisi Sita 19 Sak Pupuk Diduga Palsu dari Petani Tanggunggunung Tulungagung
Baca juga: Dagang Saffron Kashmir, Pria Jember ini Raup Omzet Ratusan Juta
Baca juga: Betrand Peto Gaya-gayaan Lengannya Ditato, Ruben Onsu Ngamuk, Reaksi Onyo Malah Santai: Terserah Aku
Lalu manfaat Saffron apa saja? Andik dengan gamblangnya menjelaskan bahwa Saffron memiliki 25 manfaat untuk kesehatan.
Diantaranya, mengembalikan stamina dan tenaga tubuh yang terkuras akibat kesibukan kerja, kaya akan antioksidan yang berguna menguatkan sistem imun tubuh sehingga tubuh menjadi lebih kebal terhadap serangan penyakit.
Selain itu bisa menyehatkan organ jantung sehingga bisa mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke; mengatasi anemia atau kekurangan sel darah merah.
Bahkan bisa menunda penuaan dini yang berkhasiat mengembalikan kekencangan dan kehalusan kulit, mencegah keriput maupun garis-garis halus pada wajah.
Dengan manfaat yang dimiliki Saffron, Andik menegaskan, membuat bisnisnya tetap eksis hingga saat ini.
Rata-rata per bulan, Andik bisa menjual 1 kilo hingga 2 kilogram Saffron. Meski dibombardir dengan masuknya Saffron Iran, Spanyol maupun Afghanistan serta Saffron Kashmir lainnya.
“Kuncinya, tetap menjaga orisinalitas dan kealamian Saffron. Karena saffron ini merupakan rempah alami yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, jadi tidak perlu dipoles dengan diiklankan seperti konsep MLM begitu. Sekarang banyak orang yang salah kaprah dalam berjualan Saffron, meski ya sah-sah saja, itu urusan bisnis masing-masing orang,” papar Andik Setiawan kepada TribunJatim.com.
Pada beberapa toko online, kata Andik, orang berjualan Saffron dengan cara yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Seperti memberi merek, kemudian mengganti kemasan.
Biasanya, pedagang Saffron seperti itu, menurut Andik, belum pernah pergi ke Negara asal tujuan. Jadi, tidak tahu cara menjual Saffron seperti apa, yang penting bikin promo supaya bisa menarik pembeli.
“Cuman saya tetap mempertahankan aslinya dari Kashmir. Seperti apa? Ya itu tidak ada yang diubah saat menjual Saffron. Saffron rempah kuno yang khasiatnya luar biasa. Kalau memang Saffron asli, tidak perlu terlalu dipromokan yang macam-macamm juga sudah laku. Dan itu sudah saya buktikan sendiri,” ujarnya.
Keuntungan lainnya, meski tanpa promo, Andik mengungkapkan pembeli loyal Saffron yang dijualnya melakukan promo dengan cara bercerita kepada teman, kolega maupun rekan-rekan kerjanya.
“Karena mereka sudah merasakan manfaatnya sendiri tanpa tergiur promo lho,” tukasnya.
Andik memberikan tips bagi masyarakat yang ingin membeli Saffron dari mana saja atau ditawari orang untuk membeli Saffron. Tipsnya sederhana yakni bertanya ke penjual Saffron, apakah sudah pernah menginjakkan kaki di Kashmir atau belum, atau ke Iran kalo penjual saffron iran.
“Dengan tips ini paling tidak pembeli yakin atau sebaliknya ragu-ragu untuk membeli Saffron. Jangan sampai salah langkah mengingat harga Saffron seperti Saffron Kashmir yang saya jual per satu gram harganya 500 ribu Rupiah,” pungkas Andik.