Kematian Tragis Petani Ditebas Lehernya oleh Pria di Kebun, Perkaranya Soal Santet dan Warisan Tanah
Polisi masih menyelidiki lebih dalam kasus pembunuhan sadis itu. Pelaku juga diduga dendam kepada korban terkait masalah warisan tanah.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang petani tewas mengenaskan di kebun.
Lehernya ditebas oleh pria dengan parang.
Polisi menyebut penyebabnya diduga karena santet dan masalah warisan tanah.
Pria berinisial UU (49) ditangkap polisi karena diduga membunuh seorang petani berinisial FR (60).
Pembunuhan itu terjadi di Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
UU menebas leher FR dengan parang hingga kepala korban terpisah dari tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha Ari Septyan mengatakan, kasus pembunuhan itu terjadi karena masalah pribadi antara pelaku dan korban.
“Korban dituduh menyantet pelaku,” jelas Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha Ari Septyan di Polres Sikka, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan Remaja di Bukit Jamur Gresik Tak Menyesal, Mengaku Sakit Hati Gara-gara Ini
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Curhat Pembunuh Bunda Maya ke Pak RT hingga Istri Disiram Suami Pakai Minyak Panas

Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha Ari Septyan mengatakan, polisi masih menyelidiki lebih dalam kasus pembunuhan sadis itu.
Pelaku juga diduga dendam kepada korban terkait masalah warisan tanah.
Sampai saat ini, pelaku masih diperiksa penyidik di Polres Sikka.
Selain itu, penyidik juga memeriksa sejumlah saksi dalam pembunuhan itu.
Sebelumnya, RR (60), seorang petani di Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT, tewas dibunuh di kebunnya, Jumat (6/11/2020), sekitar pukul 07.00 WITA.
Ia dibunuh oleh UU (49) yang juga warga Desa Nebe.
Baca juga: HOAKS Viral Mata Jenazah Covid-19 Dicongkel, Polres Probolinggo Amankan 7 Orang Penyebar Video
Baca juga: Pelarian Maling Motor Surabaya Berakhir di Bangkalan, Tabrak Bocah 10 Tahun, Pura-pura Tidak Sadar
Kapolres Sikka AKBP Sajimin menjelaskan, pelaku sudah berencana membunuh korban.
Pukul 07.00 WITA, dengan membawa sebilah parang, pelaku mendatangi FR di kebun milik korban.
Pelaku yang melihat korban sedang memberi makan babi memanggil dengan kata, 'kawan'.
Korban yang melihat pelaku datang langsung berlari dan pelaku mengejarnya.
"Tidak lama mengejar, korban terjatuh di tanah.
Pelaku langsung mengayunkan parangnya satu kali dan mengenai kepala korban.
Ia mengayunkan lagi parangnya satu kali lagi ke arah leher sehingga leher korban putus," ujar Sajimin dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com ( TribunJatim.com Network ).
(Kompas.com/Nansianus Taris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Pembunuhan Sadis Seorang Petani di NTT, Polisi: Korban Dituduh Menyantet Pelaku"