Viral Diisukan Mata Jenazah Covid-19 Hilang, Satgas Probolinggo: Itu Tidak Benar
Sebuah tayangan video menampilkan jenazah Covid-19 di Probolinggo mengalami pendarahan, viral di media sosial Instagram, Jumat (6/11/2020).
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Sebuah tayangan video menampilkan jenazah Covid-19 di Probolinggo mengalami pendarahan, viral di media sosial Instagram, Jumat (6/11/2020).
Bahkan dalam video tersebut, si pengunggah juga menyebut bahwa bola mata jenazah hilang.
Tampak juga pada video tersebut, anggota keluarga menangis histeris setelah mendapati jenazah mengalami pendarahan.
Untuk diketahui, jenazah tersebut adalah MA (49) warga Paiton, yang sejak tiga hari lalu dirawat di RSUD dr Saleh akibat terpapar Covid-19.
Koordinator Gakkum Gugus Tugas Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, menjelaskan terkait penggungah video yang menyebut bola mata jenazah adalah hoaks.
"Setelah kita periksa yang katanya matanya dicukit itu tidak benar," ucap Ugas kepada TribunJatim.com, Jumat (6/11/2020).
Baca juga: Jenazah Covid-19 Alami Luka di Mata Gegerkan Warga Probolinggo, Ini Penjelasan Satgas
Baca juga: Terkuak Posisi Gisella saat Video Syur Mirip Dirinya Viral, Wijaya Saputra Ikut Menemani: Disponsori
Baca juga: BREAKING NEWS - Patung Dewa Empat Muka Dari Thailand Berdiri di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban
Bahkan, kata Ugas, pihak keluarga juga telah menyaksikan bahwa bola mata jenazah masih ada.
Ugas Irwanto menjelaskan, jenazah bisa mengalami pendarahan sebab selain terpapar virus corona, MA juga memiliki penyakit penyerta.
"Selain status Covid-19, beliau juga ada stroke pendarahan. Sebelum meninggal tensi darahnya tinggi sehingga memecah pembuluh darah di otak, maka dengan sendirinya bisa terjadi pendarahan di hidung, mata, atau telinga," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Selain itu, proses pengantaran jenazah ke rumah duka diduga menjadi penyebab MA mengalami pendarahan.
"Peti pemulasaran jenazah ada yang berbeda dari Kabupaten dengan di Kota. Kalau di kota rupanya tidak ada penahan kayu atau penyanggah untuk memiringkan posisi jenazah. Sehingga perjalanan yang cukup jauh ke Paiton, posisi jenazah rentan berubah," jelasnya.
Ugas Irwanto memaklumi kondisi ini membuat keluarga menangis histeris.
Namun ia menyayangkan, keluarga yang semula menyetujui MA dimakamkan secara protokol kesehatan, sesampai di rumah duka terjadi pembukaan peti jenazah.
Sehingga hal ini membahayakan keluarga maupun keluarga yang ikut memandikan jenazah.
Sementara itu terkait, viralnya video hoaks yang menyebut mata jenazah MA lepas, pihaknya akan segera mendalami motif video tersebut.
"Ada pertimbangan, kami akan selidiki si pengunggah video. Saya sudah rapat dengan Wakapolres karena kalau dibiarkan akan membahayakan," pungkasnya. (Tony/Tribunjatim.com)