Pilkada Banyuwangi
Ipuk-Sugirah Siapkan Program Ngantor di Desa, Turun Dengar Masalah Warga: Langsung Cari Solusinya
Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah siapkan program ngantor di desa. Upaya mendnegar langsung masalah warga: cari solusinya hari itu juga.
Penulis: Haorrahman | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Untuk menjaring aspirasi dan mencari solusi masalah warga secara langsung, Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan Sugirah menyiapkan program ngantor di desa-desa.
"Saya dan Bu Ipuk akan bergiliran ngantor di desa/kelurahan. Misalnya, saya hari Senin di Desa A, Selasa di Desa B, lalu Rabu Bu Ipuk di Desa C, Kamis di Desa D," kata Sugirah, Minggu (8/11/2020).
Cawabup Pilkada Banyuwangi nomor urut 2 ini menambahkan, “Masing-masing dari kami, yaitu saya dan Bu Ipuk, berkantor di desa/kelurahan 2 kali dalam seminggu.”
Baca juga: Ada Voucher Tiket KA Gratis untuk Guru dan Nakes! Bisa Ambil di Stasiun Gubeng, Ini 10 Syaratnya
Baca juga: Oknum Guru PNS di Sampang Diduga Cabuli Anak Dibawah Umur, Terancam Dipecat dari Jabatan
Menurut pria yang berlatar belakang petani tulen ini, ngantor di desa bisa menciptakan interaksi langsung dengan masyarakat, sekaligus untuk mengetahui kondisi perkembangan pembangunan di tingkat desa, dan permasalahan yang ada.
"Dengan ngantor di desa, kami akan langsung mendengar masalah, mencari solusinya saat itu juga, hari itu juga. Misalnya ada anak yang terancam putus sekolah di desa tersebut, lansia sakit, dan sebagainya. bisa langsung kami tahu dan cari solusinya saat itu juga," jelas Sugirah.
Sugirah menjelaskan, untuk teknis pelaksanaan ngantor di Desa, nantinya akan ada pemberitahuan pada masyarakat.
Baca juga: Hasil Lazio Vs Juventus, Gol Menit Akhir Felipe Caicedo Buyarkan Kemenangan di Depan Mata Bianconeri
Baca juga: Kakek 90 Tahun Ditemukan Tewas di Sungai Bengawan Solo, Sang Mantan Kadus Terpeleset Saat Mandi
"Jadi nanti ada pengumuman: Bu Ipuk akan ngantor di Desa A hari Rabu tanggal sekian. Sugirah ngantor di Desa B hari Senin tanggal sekian. Silakan masyarakat datang, menyampaikan masalah apapun," tambah Sugirah.
Cawabup Banyuwangi yang juga seorang petani itu menjelaskan, Ngantor di Desa juga sebagai bentuk sinergi bersama pemerintah desa, untuk saling membantu dalam mempercepat proses pembangunan maupun melakukan penyerapan aspirasi masyarakat.
"Pak Kades dan Bu Kades di Bwi sudah hebat-hebat. Dengan ngantor di desa, kami sangat ingin mendukung tugas beliau-beliau," katanya.
Dalam 10 tahun terakhir ini, desa-desa di Banyuwangi telah berkembang. Di era kepemimpinan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan program unggulan Smart Kampung, banyak desa-desa melakukan inovasi, utamanya pelayanan publik.
Seperti di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, ada Sistem Manajemen Desa (SIMADE).
Sebuah sistem administirasi kependudukan tersusun rapi, yang membuat waktu pelayanan masyarakat hanya dua menit.
Cukup dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pelayanan bisa dilakukan dengan cepat.
Tidak hanya Desa Ketapang, di Desa Gemteng Wetan memiliki program Simas Mandiri atau Aplikasi Masyarakat Melayani Sendiri.
Kantor desa menyediakan sistem aplikasi sehingga warga tidak perlu antre di depan petugas pelayanan.
Warga memilih layanan yang diinginkan. Tinggal memasukkan nomor NIK, layanan yang dipilih langsung jadi, cepat dan mudah.
Juga berbagai desa yang berinovasi dengan berbagai program di bidang kesehatan, pendidikan, pelayanan publik, dan lainnya.
Penulis: Haorrahman
Editor: Heftys Suud