Pilkada Gresik
KPU dan MUI Gresik Ajak Masyarakat Jadi Pemilih Cerdas: Gunakan Hak Suara Sesuai Hati Nurani
KPU Gresik gandeng MUI gelar sosialisasi jelang Pilkada Gresik 9 Desember 2020. Harap pemilih menggunakan hak suara sesuai hati nurani.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Komisi Pemilihan Umum (KPU) gandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik gelar sosialisasi "Peran Ulama' Dalam Mensukseskan Pilbup".
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan banyak pemilih cerdas yang menggunakan hak suara sesuai hati nurani.
Komisioner KPU Gresik, Divisi Sosialisasi dan SDM, Makmun memaparkan, banyak macam-macam karakter pemilih.
Baca juga: Kontrak Pemain Berakhir Desember Nanti, Aji Santoso Berharap Komposisi Skuat Persebaya Tetap Utuh
Baca juga: Dengar Cruhatan Seniman Reog Milenial Ponorogo, Cabup Ipong Muchlissoni Siapkan Desa Digital
Salah satunya, masih banyak masyarakat memilih atas dasar pertimbangan tertentu. Menurutnya pemilih seperti ini perlu mendapatkan edukasi politik.
"Problem demokrasi kita agak serius. Pemilih datang bukan karena pertimbangan rasional. Untuk itu KPU mengajak seluruh masyarakat agar menjadi pemilih cerdas dan rasional," ucapnya, Minggu (8/11/2020).
Selain itu, Makmun juga menuturkan KPU punya tanggung jawab tiga hal, yakni sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi.
Baca juga: Rumah Penjual Sepeda Motor Bekas di Kota Malang Hangus Terbakar, Ketua RT Dengar Ledakan 3 Kali
Baca juga: Sulap Gang Sempit Jadi Subur dan Asri, Kampung Sidokumpuldi Gresik Menjadi Kampung Wisata Kreasi
Sosialisasi dimaksudkan agar pesan pemilihan pada Pilkada Gresik 9 Desember 2020 mendatang tersampaikan pada pemilih.
Karena itu hingga kini KPU terus menggelar sosialisasi di semua lapisan masyarakat.
"Menyampaikan 9 Desember bagi KPU Gresik tidak begitu berat, apalagi ini adalah pemilihan serentak. Tetapi selanjutnya adalah bagaimana pendidikan pemilih sampai kepada masyarakat," terangnya.
Tugas selanjutnya adalah pendidikan pemilih. Menurut Makmun, ada banyak karakter pemilih dengan motivasi berbeda-beda ketika datang ke TPS.
Untuk itu KPU mendorong agar pendidikan pemilih mencipatakan pemilih cerdas. Dalam artian mengenali calon dan mengikuti setiap tahapan.
"Kemudian partisipasi, bagaimana 77,5 persen kualitas tercapai. Salah satunya adalah mendorong sebagai pemilih cerdas," tuturnya.
Penulis: Willy Abraham
Editor: Heftys Suud