Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lestarikan Budaya Jawa di Hari Pahlawan, Siswa Ponorogo Ikuti Upacara Bernuansa Keraton Surakarta

Mengenang jasa pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, SMK PGRI 1 Ponorogo menggelar upacara Hari Pahlawan dengan nuansa budaya Jawa.

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Siswa SMK PGRI 1 Ponorogo ikuti upacara Hari Pahlawan dengan nuansa budaya Jawa, Selasa (10/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Untuk mengenang jasa pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November, SMK PGRI 1 Ponorogo menggelar upacara Hari Pahlawan dengan nuansa budaya Jawa.

Para guru, dan siswa mengenakan baju tradisional prajurit Jawa khas Keraton Surakarta

Mereka mengenakan penadon, beskap, serta membawa pedang dan tombak.

Bahasa pengantar dalam upacara tersebut juga menggunakan bahasa Jawa kuno.

Kepala SMK PGRI 1 Ponorogo, Djemito menjelaskan, upacara tersebut digelar sedemikian rupa untuk melestarikan tradisi dan budaya Jawa.

"Kita juga ikut mengenang jasa-jasa orang Jawa dulu yang ikut berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia," ucap Djemito, saat ditemui seusai acara, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Harga Tiket Masuk Bukit Cumbri, Wisata Puncak Gunung di Ponorogo, Cocok Buat Kemah Bareng Kerabat

Menurut Djemito, upacara adat Jawa tersebut bisa meningkatkan kecintaan para siswa SMK PGRI 1 Ponorogo terhadap bangsa dan negara.

"Pesan dari bapak proklamator Ir Soekarno yaitu Jas Merah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena bangsa yang besar tidak meninggalkan sejarahnya," lanjutnya.

Upacara sendiri berlangsung dengan khidmat.

Semua peserta dengan seksama mengikuti setiap tahapan upacara, mulai dari pembacaan Pancasila hingga mengheningkan cipta.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19 Selama Libur, GTPP Lakukan Rapid Test ke Pelaku Usaha Wisata Tulungagung

"Dalam era globalisasi ini, kecintaan terhadap negara sangat diperlukan untuk menciptakan semangat pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang," jelasnya.

SMK PGRI 1 Ponorogo sendiri memang memberi perhatian khusus terhadap pelestarian budaya Jawa.

Salah satunya kostum yang dipakai dalam upacara tersebut merupakan kostum yang dimiliki oleh sekolah, tidak menyewa.

Baca juga: Pamit Beli Ayam Goreng ke Pasar Pulung, Perempuan di Ponorogo Hilang Saat Hujan Deras

Sementara itu salah satu siswa yang menjadi petugas upacara, Ina Wina mengaku awalnya kesulitan saat menjadi petugas upacara.

"Namun saat benar-benar dipelajari ternyata tidak begitu susah. Cukup tiga kali latihan teman-teman sudah bisa," pungkasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved