Tragedi Ibu Dibunuh Depan 2 Anaknya Berbuah Trauma, Anak Demam Ingat Kronologi, Simak Nasibnya Kini
Sebuah tragedi terjadi, seorang ibu dibunuh di depan 2 anaknya sekaligus hingga berbuah sang anak trauma, dan sakit demam, nasibpun miris.
Warga sempat mendatangi rumah Yanto, akan tetapi pelaku tidak ada di rumahnya. Hanya ada istrinya, DY (14), ibu dan kakak ipar pelaku. Keluarga pelaku Yanto ini, mengaku tidak mengetahui bila Yanto telah menghabisi nyawa Titi.
Namun, warga merasa hal itu mustahil. Karena seluruh warga Rusunawa Kasnariasnyah keluar rumah saat mendengar teriakan Titi di depan rumahnya.
Sedangkan, keluarga pelaku hanya berada di dalam rumah saat warga berbondong-bondong datang ke rumah korban Titi.
Baca juga: Mayat Pria Bersimbah Darah di Trenggalek Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Periksa 5 Saksi
Baca juga: Pria di Bangkalan Ditemukan Tewas di Komplek Pemakaman dengan Luka Bacok, Polisi: Korban Pembunuhan
Baca juga: Pembunuhan Keji Pengantar Galon Jadi Tontonan, Istri Lari Tak Pakai Sandal, Warga: Baik Itu, Kasihan
“Kata keluarganya tidak pulang ke rumah. Padahal, sebelum kejadian pelaku ini keluar rumah dan ada warga yang melihat. Di sini saya dan warga curiga, sehingga ditanya-tanya Yanto ini pergi kemana biasanya. Pasti pelaku datang ke rumah kakak iparnya, baru setelah polisi datang saya bilang kalau pelaku ini sembunyi di rumah kakak iparnya,” cerita Wati.
Warga juga sempat mencari pelaku di sekitar Rusunawa Kasnariansyah. Pencarian warga ternyata tidak membuahkan hasil. Warga malah menemukan bantal mlik korban di dekat basement belakang.
Dari sinilah, warga mengetahui bila pelaku kabur dari lantai 1 dengan cara melompat beralaskan bantal. Warga yakin juga, pelaku pasti mengalami luka. Karena, dengan melompat dari ketinggian sekitar 5 meter, membuat pelaku ini bisa mengalami patah kaki.
“Selain bantal, ternyata pelaku ini juga sempat mengambil rokok dua bungkus dari rumah korban. Rokok ini kami temukan di dekat bantal. Entah apa tujuannya, pelaku ini juga mengambil dua bungkus rokok di rumah korban. Tetapi, di dekat bantal itu ditemukan dua bungkus rokok. Kemungkinan rokok itu jatuh saat pelaku melompat dari lantai 1,” ungkap Wati.
Setelah membunuh Titi, Yanto sempat melarikan diri dengan cara melompat dari jendela belakang rumah setinggi 5 meter dari basement. Dia kemudian melarikan diri dengan memanjat pagar ke rumah penduduk sekutar.
Dikatakan Usman, warga rusunawa, berdasarkan keterangan pemilik rumah yang didatangi Yanto, saat itu Yanto sempat berpura-pura habis mengalami kecelakaan. Dia meminta perban, obat merah, dan mendapat pinjaman tongkat untuk berjalan.
"Karena memang jalannya jadi pincang. Mungkin terkilir karena lompat dari kamar keluar," ujarnya.
Tidak berselang lama tersangka berhasil berhasil diamankan.
"Mendapatkan laporan dari masyarakat, KPSK dan piket Reskrim dengan dipimpin Kanit Reskrim langsung mendatangi TKP, kemudian setelah dilakukan olah TKP dan penyelidikan keberadaan pelaku diketahui bersembunyi di rumah kakak iparnya 500 meter dari TKP," kata Kasubag Humas Polrestabes Palembang Akp Irene.
"Pelaku langsung diamankan di Polesk IT I Palembang untuk dimintai keterangan lebih lanjut."

Motif Pembunuhan
"MEMANG antara korban dan istri saya terlibat selisih paham, kemudian saya meminta maaf kepada korban, tapi malah dia tidak mau memaafkan, malah berkata-kata kasar yang membuat saya sakit hati," ujar Suyanto, menceritakan motif dia membunuh Titi.
Kemudian pada hari Selasa (10/11) istrinya ribut dengan Titi.