Dapat 'Kotaku', 6 Kelurahan di Ponorogo Bangun Infrastruktur untuk Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Enam desa di Kabupaten Ponorogo dapat Rp 1 miliar dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). Bangun infrastruktur untuk tingkatkan ekonomi masyarakat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Enam kelurahan di Kabupaten Ponorogo mendapatkan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Enam kelurahanan tersebut yaitu Kelurahan Surodikraman, Kadipaten, Kertosari, Patihan Wétan, Setono, dan Purbosuman.
Informasi yang dihimpun TribunJatim.com, setiap desa mendapatkan alokasi dana Rp 1 miliar yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Baca juga: Download Lagu MP3 Sandiwara Cinta Ovhi Firsty Dilengkapi Chord Gitar, Gudang Musik Minang Populer
Baca juga: Bek Persebaya Berikan Komentar Soal Ditolaknya Gugatan Pemkot Surabaya Atas Lapangan Karanggayam
Mulai dari sanitasi, drainase, pembuatan taman hingga perbaikan jalan.
Anggota Komisi V DPR RI, Sri Wahyuni menjelaskan program Kotaku bertujuan untuk mengubah wajah desa/kelurahan yang tadinya kurang tertata menjadi lebih rapi dan tertata.
“Tadinya kita mengusulkan 10 desa, tapi tahun ini hanya disetujui enam kelurahan, karena anggarannya terpotong untuk penanganan Covid-19,” ungkap Yuni saat ditemui usai serah terima bantuan pemerintah untuk masyarakat berupa program Kotaku, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Gading Marten Akui Lumayan Terganggu Terus Ditanya Soal Video Syur Mirip Gisel: Semoga Cepat Beres
Baca juga: Hidup Gadis 13 Tahun Jadi Istri Ke-5 Pria 48 Tahun, Ortu Paksa Nikah Mewah, Mempelai Pria: Bahagia
Kedepannya, anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII (Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan) ini berharap para kepala desa dan lurah lebih proaktif mengusulkan daerahnya untuk ikut program Kotaku.
Sehingga setiap tahun jumlah penerima program Kotaku bisa terus bertambah.
“Ada banyak sekali manfaat dari program Kotaku, salah satunya bisa meningkatkan perekonomian warga,” imbuh Yuni.
Ia mencontohkan taman yang dibangun di Kelurahan Purbosuman melalui program Kotaku, saat ini menjadi sentra wisata kuliner aneka macam soto.
Lalu di Kelurahan Setono yang merupakan sentra sate khas Ponorogo dengan infrastruktur yang semakin memadai diharapkan dapat mendongkrak wisatawan untuk mengunjungi kelurahan tersebut.
“Tahun depan insyaallah kita kebagian lagi 10 desa/kelurahan. Jumlah tersebut meningkat dari tahun ini yang dapat 6 kelurahan," ujarnya.
Setelah Ponorogo, Sri Wahyuni akan membawa program tersebut ke kabupaten lain di Dapil Jatim VII.
Bisa Trenggalek, Pacitan, Magetan, ataupun Ngawi.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Heftys Suud