Dukung Digitalisasi Pendidikan, Indosat Ooredoo Sediakan Layanan IdREN hingga Siapkan Jaringan 5G
Meski era new normal telah diterapkan diberbagai wilayah di Indonesia, namun bukan berarti semua sekolah juga sudah seluruhnya menerapkan
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Meski era new normal telah diterapkan diberbagai wilayah di Indonesia, namun bukan berarti semua sekolah juga sudah seluruhnya menerapkan sistem belajar mengajar dengan tatap muka.
Karena diterapkannya pembelajaran tatap muka di saat era new normal ini sendiri juga bersifat fleksibel, yang mana menyesuaikan warna dari status zona ditiap-tiap daerah.
Adapun untuk mendukung kelancaran pembelajaran non tatap muka atau online sendiri, berdasarkan rilis yang diterima TribunJatim.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa sudah sejak akhir Maret 2020 kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memperluas kerja sama dengan provider jaringan komunikasi untuk kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Tercatat ada 5 operator komunikasi yang kami gandeng dalam menjadi penyedia subsidi data untuk mengakses berbagai aplikasi maupun situs pembelajaran, yang mana satu di antaranya adalah Indosat Ooredoo," kata Nadiem.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Jumat (20/11/20), Chief Business Officer Indosat Ooredoo, Bayu Hanantasena mengatakan, menyadari pentingnya pendidikan di Indonesia, maka Indosat Ooredoo sendiri telah menyediakan fasilitas layanan koneksi jaringan komunikasi data untuk Indonesia Research & Education Network (IdREN).
"IdREN merupakan suatu network tertutup (national closed user) bagi research sharing antar perguruan tinggi dengan kolaborasi bersama pihak pemerintah, industri dan lembaga penelitian yang dapat diakses oleh perguruan tinggi sebagai sarana media saling berbagi resource serta hasil riset antar perguruan tinggi dalam dan luar negeri," ujar Bayu.
Menurut Bayu, tersedianya jaringan antar perguruan tinggi dapat memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan, kemudahan akses data antar lembaga Penelitian baik antar perguruan tinggi, pemerintah dan juga industri, yang mana guna meningkatkan daya saing nasional dalam persaingan global.
Adapun untuk cara kerjanya, dikatakan Bayu, IdREN terhubung ke jaringan riset international (TEIN) dan juga dengan National REN negara lain seperti Singapore (SingaREN), Malaysia (MYREN), Australia (AARNet) dan lainnya.
Bayu menambahkan, dalam menyediakan IdREN itu sendiri, Indosat Ooredoo juga telah mensosialisasikannya serta membahasnya secara bersama-sama dengan Kemendikbud, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Komite IdREN sendiri, yang mana dilakukan melalui penyelenggaraan Edu Connex pada tanggal 5 November 2020 kemarin.
Kata Bayu, penyelenggaran Edu Connex pada waktu kemarin itu juga turut disaksikan oleh perwakilan bidang Sistem Teknologi dan Informasi dari 133 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.
Bayu juga mengatakan, digelarnya Edu Connex sendiri juga bukan semata-mata karena Indosat Ooredoo melihat bahwa adanya sebuah perubahan pada sistem pendidikan saja, yang mana disebabkan oleh wabah pandemi Covid-19.
Namun, lanjut Bayu, Edu Connex ini sejatinya digelar karena memang merupakan acara tahunan persembahan Indosat Ooredoo untuk segmen edukasi sebagai sarana menjalin kerja sama yang lebih baik dengan berbagai pihak yang dapat diimplementasikan bagi sektor pendidikan tinggi di Indonesia.
"Bahkan, upaya dan komitmen kami untuk mendukung transformasi digital pada dunia pendidikan Indonesia melalui penyediaan IdREN yang telah kami sosialisasikan lagi lewat penyelenggaran Edu Connex kemarin itu, kini juga semakin dioptimalkan dengan kesiapan kami dalam menghadirkan jaringan transport 5G yang didukung dengan SRv6 dan SDN terkonvergensi di Indonesia, sehingga kecepatan dan kekuatan jaringan yang ada nanti akan dapat dirasakan tidak hanya pada sektor dunia pendidikan saja, melainkan segala sektor," tambahnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Chief Technology and Information Officer Indosat Ooredoo, Medhat Elhusseiny membenarkan kesiapan jaringan transport 5G tersebut.
"Ya, kami telah siap untuk membangun jaringan transport terbaru yakni 5G, yang mana didukung dengan teknologi baru dari Cisco, yaitu arsitektur jaringan Software-defined Networking (SDN) terkonvergensi dan Segment Routing IPv6 (SRv6)," ujar Medhat.
Dikatakan Medhat, perihal kerja sama dengan Cisco terkait jaringan transport terbaru untuk 5G, sejatinya merupakan dari kelanjutan kerja sama yang telah berlangsung selama beberapa dekade dalam menghadirkan jaringan transport canggih di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Didukung dengan teknologi Software-Defined Network dan fungsi routing cerdas dari Segment Routing IPv6, jaringan tersebut siap untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan mendukung otomatisasi operasional, yang artinya dengan hal ini, maka akan terwujud simplifikasi jaringan dengan biaya optimal, pemberian layanan on-demand yang berkualitas tinggi dan latensi rendah untuk mendukung 5G, serta adanya cloud computing dan IoT untuk pelanggan segmen bisnis dan retail di seluruh Indonesia," jelasnya.
Dilain pihak, President, Asia-Pacific and Japan, Cisco Service Provider Business, Sanjay Kaul mengungkapkan, dengan bersama Indosat Ooredoo, pihaknya siap untuk menghantarkan sebuah jaringan terbaru untuk 5G.
Sanjay menambahkan, infrastuktur transport IP and SDN yang terkonvergensi yang nantinya akan dipakai untuk membangun jaringan tansport 5G untuk Indosat Ooredoo itu memang dirancang khusus untuk melampaui semua ekspektasi pelanggan segmen retail, bisnis dan masih banyak yang lainnya.
"Berkaca dari hal itu, maka nantinya, segmen atau sektor pelanggan retail dan bisnis akan merasakan keuntungan dari jaringan Indosat Ooredoo yang didukung teknologi SDN terkonvergensi dan Segment Routing IPv6 dari Cisco, yang mana hal ini juga sejalan dengan transformasi digital yang semakin cepat di seluruh dunia," tutup Sanjay.