Tak Lagi Lihat Zona, Tatap Muka Sekolah di Ponorogo Diputuskan Bupati
diizinkan tatap muka adalah zona hijau dan kuning maka saat ini bukan lagi zona tetapi keputusan kepala daerah masing2," kata Plt Bupati Ponorogo
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Keputusan Penyelengaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di masa Pandemi Covid-19 diserahkan ke masing-masing kepala daerah.
Hal tersebut sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yaitu Mendagri, Mendikbud, Menkes, dan Menag.
"Kalau dulu berdasarkan zona, yaitu yang diizinkan tatap muka adalah zona hijau dan kuning maka saat ini bukan lagi zona tetapi keputusan kepala daerah masing-masing," kata Plt Bupati Ponorogo, Soedjarno, Jumat (20/11/2020).
Dalam mengambil keputusan tersebut, kepala daerah harus memperhatikan kesiapan dinas pendidikan dan dinas kesehatan serta sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Yang tidak kalah penting adalah mendapatkan izin dari wali murid melalui komite sekolah. Kalau poin-poin tersebut terpenuhi, PTM boleh dilaksanakan asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Baca juga: Jatim Juara III MTQ Nasional ke -28 di Padang
Baca juga: Resmi, Conor McGregor Vs Dustin Poirier Jadi Duel Utama UFC 257
Baca juga: Tekad Sang Juara Dunia di Seri Pamungkas MotoGP Portugal, Joan Mir Siap Tampil Habis-habisan
SKB 4 menteri tersebut mulai diimplementasikan pada awal semester genap tahun ajaran 2020-2021 atau pada bulan Januari 2021 untuk semua tingkatan, baik SD, SMP, maupun SMA.
"Kuota maksimal siswa yang masuk adalah 50 persen, ini untuk tetap menjaga jarak," tegasnya.
Lebih lanjut, Soedjarno menjelaskan, untuk sekolah di Ponorogo yang telah menyelenggarakan PTM, masih akan tetap menggunakan sistem zonasi hingga bulan Desember 2020.
"Untuk Ponorogo yang (pembelajaran tatap mukanya) sudah berjalan Alhamdulillah sudah memenuhi ketentuan tersebut," kata Soedjarno.
Dari hasil rapid test acak kepada siswa dan guru yang telah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka hasilnya menunjukkan non reaktif.
"Namun demikian kami selalu mengadakan evaluasi untuk sekolah yang menjadi kewenangan kita yaitu SD dan SMP untuk memastikan lancarnya PTM ini," pungkasnya.