KH Abdul Latif Madjid Wafat, Hujan Tangis Sambut Kedatangan Almarhum Sang Pengasuh Ponpes Kedunglo
KH Abdul Latif Madjid, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo, Kota Kediri. Kedatangan almarhum disambut hujan tangis jemaah.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Hujan tangis ribuan jemaah menyambut kedatangan jenazah KH Abdul Latif Madjid, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Ponpes Kedunglo, Kota Kediri, Senin (23/11/2020).
Ribuan jemaah tak kuasa menahan tangis sewaktu mobil ambulans RSUD Gambiran masuk ke jalan menuju Ponpes Kedunglo.
Jemaah yang sejak pagi menunggu berdiri berjajar di sepanjang jalan masuk menangis sesenggukan.
Baca juga: Innalillahi Budayawan Viddy AD Alumni Fisip Unair Meninggal Dunia, Sakit Stroke 5 Bulan Terakhir
Baca juga: 2 IKM Binaan Disperindag Jatim Sukses Sabet Penghargaan dalam Pameran INAPRO Expo 2020
Suara tangisan jemaah mengiringi masuknya mobil yang berhenti di rumah duka.
Selanjutnya keranda diturunkan serta dibawa masuk ke rumah duka. Jemaah kembali bertangisan saat jenazah almarhum KH Abdul Latif Madjid dibawa masuk.
Karena tak kuasa menahan tangisnya, salah seorang jemaah perempuan sampai duduk bersimpuh. Rekan-rekannya kemudian membantu berdiri dan menenangkan.
Dari penjelasan pihak keluarga sesuai rencana pemakaman KH Abdul Latif Madjid, akan dilakukan di makam keluarga sekitar 300 meter dari rumah duka.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kembali Gelar Aksi Tolak Pendirian Tower Seluler di Kantor Wali Kota Blitar
Baca juga: Curi Kalung Emas 45 Gram Milik Istri Siri, Pemuda Lamongan Ini Berdalih akan Nikah Resmi
Almarhum meninggal di RSUD Gambiran Kota Kediri pada usia 68 tahun.
Lokasi makam ini memang sudah disiapkan untuk lokasi pemakaman dari keluarga Ponpes Kedunglo.
Tempatnya masih berada di lahan milik keluarga Ponpes Kedunglo.
Suratmi (50) warga Jombang salah satu jemaah mengaku mendapatkan kabar duka setelah diberitahu rekannya. "
Toko langsung saya tutup untuk takziah pemakaman," ungkapnya.
Saat ini ribuan jemaah masih bertahan di sekitar masjid dan rumah duka menunggu jadwal pemakaman.
Pihak pondok melalui pengeras suara selalu mengingatkan pentakziah untuk mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan handsanitizer serta menjaga jarak.
Beberapa petugas keamanan pondok yang berjaga juga selalu menyemprot handsanitizer kepada tamu yang berdatangan.
Penulis: Didik Mashudi
Editor: Heftys Suud