2 IKM Binaan Disperindag Jatim Sukses Sabet Penghargaan dalam Pameran INAPRO Expo 2020
IKM binaan Disperindag Jatim, yaitu CV Agung Bumi Agro dan PT Widjaya Teknik sukses dapat penghargaan dalam INAPRO Expo 2020.
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pameran hybrid INAPRO Expo 2020 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur yang dibuka secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat Kamis (19/11/20) lalu itu, telah resmi ditutup pada hari Minggu (22/11/20) kemarin oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Selama acara pameran, berbagai Industri Kecil Menengah (IKM) asal Jawa Timur turut menampilkan masing-masing produk unggulannya, tak terkecuali IKM binaan Disperindag Jatim, yaitu CV Agung Bumi Agro dan PT Widjaya Teknik.
Bahkan, kedua IKM binaan Disperindag Jatim itu sukses mendapat penghargaan.
Baca juga: Beberapa Sekolah di Surabaya Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Ingat Pesan Ibu: Terapkan Prokes Ketat
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kembali Gelar Aksi Tolak Pendirian Tower Seluler di Kantor Wali Kota Blitar
Berdasarkan informasi yang diterima TribunJatim.com, IKM binaan Dinas Perindag Provinsi Jatim yaitu CV Agung Bumi Agro dan PT Widjaya Teknik Indonesia masing-masing mendapatkan penghargaan sebagai Pelopor Substitusi Impor serta Pelopor Rekayasa Teknologi Tepat Guna Mesin Kemasan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur.
Menanggapi kondisi itu sendiri, Khofifah mengatakan bahwa sektor industri pengolahan Jawa Timur memang masih banyak bergantung pada bahan baku impor.
"Bahkan, tercatat selama tahun 2018 dan 2020, impor bahan baku Jawa Timur rata-rata mencapai 78,98 persen sampai dengan 81 persen sehingga upaya-upaya substitusi bahan baku impor terus ditingkatkan," ujar Khofifah, saat membuka pameran INAPRO Expo 2020, pada Kamis (19/11/2020) kemarin, di Grand City, Surabaya.
Selain itu, lanjutnya. adanya pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk memasuki era digital yang menuntut otomatisasi, digitalisasi, dan konektifitas di berbagai sektor usaha, terlebih di sektor usaha industri dan perdagangan.
Baca juga: Millen Cyrus Ditangkap Polisi Dini Hari, Keponakan Ashanty Pakai Sabu, Barang Bukti Sudah Diamankan
Baca juga: Bukti Ekonomi Jatim Bangkit, INAPRO Expo 2020 Ditutup: Raih Transaksi Offline Rp 960 Juta Lebih
“Ekonomi digital ini harus kita arahkan secara tepat agar mendorong penguatan industri berbahan baku lokal. Industri 4.0 (four point zero) dengan demikian tidak semata-mata dimaknai sebagai digitalisasi dan efisiensi proses produksi, tetapi juga optimalisasi penggunaan bahan baku lokal untuk mendukung substitusi impor,” terang Khofifah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Prov. Jatim, Drajat Irawan saat ditemui oleh TribunJatim.com di Kantor FTA Surabaya, Senin (23/11/20) dan ditanyai perihal penghargaan yang sukses diraih dua IKM binaan Dinas Perindag Prov. Jatim, mengatakan bahwa penghargaan ini merupakan langkah konkret dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk dapat mendorong para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) untuk bangkit dan bertahan di masa pandemi Covid-19 sekaligus mendorong upaya pemulihan ekonomi di Jawa Timur.
“Kedepannya, Pemprov. Jatim melalui Dinas Perindag Prov. Jatim akan terus mendorong para pelaku usaha IKM maupun UKM untuk melakukan inovasi serta kontribusi yang signifikan terhadap kinerja pemulihan ekonomi Jawa Timur,” ucap Drajat.
Dilain pihak, Owner dari PT. Widjaya Teknik Indonesia, Hadi Widodo mengatakan rasa terimakasihnya atas penghargaan yang telah diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Dinas Perindag Prov. Jatim yang telah melakukan pembinaan dan mengikutsertakan perusahaan yang ia dikelola di pameran INAPRO Expo 2020.
“Fasilitasi ini membuat kami dapat memeperkenalkan produk kami kepada para pelaku IKM maupun UKM yang belum mengenal mesin otomatis,” ujarnya.
Dijelaskan Hadi, PT. Widjaya Teknik Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mesin-mesin industri dengan produk yang tak kalah dengan produk luar negeri. Mematok harga yang relatif murah, mesinnya diklaim dapat menaikkan produktifitas pengemasan dari produk para pelaku IKM maupun IKM.