Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Viral Bocah Kleptomania, Miris Sejak Bayi Minum Susu Campur Narkoba, Balai Rehabilitasi Nyerah

Kisah bocah kleptomania mendadak viral di media sosial. Bocah kleptomania itu diketahui masih berusia delapan tahun.

THINKSTOCK
ILUSTRASI Bocah kleptomania yang sejak bayi minum susu dicampur narkoba. 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah bocah kleptomania mendadak viral di media sosial.

Bocah kleptomania itu diketahui masih berusia delapan tahun.

Ia sudah berulang kali melakukan aksi pencurian bahkan, total aksi pencurian yang ia lakukan telah mencapai 23 kali.

Baca juga: Wanita Bertato Skakmat Kelakuan Nikita Mirzani, Lantang Sebut Nyai Tukang Onar, Gila Bikin Kesel

Hasil curiannya pun mencapai jutaan rupiah.

Meski sudah berkali-kali ketahuan, bocah tersebut tak juga jera.

Bocah berusia delapan tahun asal Nunukan yang diduga kleptomania ini berinisial B.

Dikarenakan masih di bawah umur, B tak ditahan di kantor polisi.

Baca juga: IDENTITAS Pria dalam Video Syur Mirip Gisel di Luar Prediksi Publik?Mbak You Sebut Tarik Ulur: Jelas

B (8) anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019
B (8) anak kleptomania saat didampingi petugae Dinsos Nunukan untuk dikirim ke Bambu Apus Jakarta pada Desember 2019 (Dinsos/Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Ia pun dibina di balai rehabilitasi.

Namun saking nakalnya, pihak rehabilitasi sampai menyerah dalam menanganinya.

Hal ini lantaran B tak juga jera dan malah semakin nakal.

Kini terkuak kisah memilukan di balik sikap B yang disebut memiliki kenakalan di luar nalar.

Baca juga: HEBOH Wanita Ngaku Mirip Gisel saat Polisi Buru Pemeran Video Syur, Lihat Rambut dan Senyum, Persis?

Dikembalikan oleh rehabilitasi

Karena masih berusia 8 tahun, B mendapatkan perlakuan berbeda oleh pihak berwajib.

Pemerintah Kabupaten Nunukan berusaha merehabilitasi B agar sikapnya bisa berubah menjadi lebih baik.

Akhir Desember 2019, Pemkab Nunukan melalui Dinsos mengirimnya ke Balai Rehabilitasi Sosial di Bambu Apus Jakarta.

Akan tetapi, rehabilitasi baru 6 bulan berjalan, pihak balai memulangkannya karena kenakalan B yang dianggap sudah di luar nalar.

Padahal, biasanya 6 bulan adalah waktu yang cukup untuk menangani seseorang.

Baca juga: Sosok Bang Jeck, Polisi Sakti yang Tak Pingsan Ditembus 12 Peluru, Sering Ungkap Kasus-kasus Besar

Sekretaris Dinas Sosial Yaksi Belaning Pratiwi mengatakan, B selama direhabilitasi memang tidak menunjukkan tanda-tanda membaik.

Bahkan di balai rehabilitasi, B malah sempat mencuri sepeda.

"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok, lalu dibagi-bagi ke teman-teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Yaksi, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Curhat Nadya soal Nasib Bayinya, Kehamilan Tanpa Rizki DA: Tak Apa, Kita Bertiga Aku, Kamu, Allah

Konsumsi narkoba sejak bayi

Entah apa yang membuat B bisa nakal seperti itu.

Namun, kondisi keluarga kemungkinan menjadi faktor penyebabnya.

Fakta mengejutkan diungkap Yaksi.

Berdasarkan data Pekerja Sosial (Peksos), ayah B ternyata sering mencampurkan sabu ke susu B sejak berusia 2 bulan.

"Alasannya supaya tidak rewel. Itu membuat pola pikir anak terganggu," ujarnya.

Kemungkinan hal itulah yang membuat B tidak memiliki rasa sakit dan tidak memiliki rasa takut.

Ayahnya kini masih ditahan di penjara karena terjerat kasus narkoba.

Sedangkan ibunya tidak bisa menjaga anaknya karena fokus bekerja sebagai buruh ikat rumput laut.

Baca juga: Hotman Paris Tak Tinggal Diam Millen Keponakan Ashanty Ditangkap Polisi? Bahas Pertemanan, Atasin!

ILUSTRASI bocah kleptomania
ILUSTRASI bocah kleptomania (THINKSTOCK)

Mencuri buat narkoba

B sendiri sudah berkali-kali mencuri.

Hasilnya antara lain digunakan untuk membeli narkoba, seperti tembakau gorila atau sintek.

Namun, yang paling sering, hasil curiannya dibagikan kepada teman-temannya.

Polsek Nunukan Kota mencatat ada 23 kasus pencurian yang diduga melibatkan B.

Hasil curiannya tak sampai Rp 10 juta.

Baca juga: 1 Kesamaan Sifat Al Ikatan Cinta dan Arya Saloka, Susah Bilang Sayang, Protes Putri Anne Dibahas

Salah satu aksinya, dia mencuri uang Rp 3 juta di dalam celengan.

Biasanya, dia mencuri di toko ketika penjaganya sedang lengah.

Ketika tertangkap, uniknya, B selalu mengakui tindakannya secara jujur.

"Dia enggak pernah bohong, semua dia jawab jujur, cuma memang dia kleptomania dan tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu.

Ini menjadi kebingungan kami, di satu sisi tidak mungkin kita masukkan ke tahanan, di sisi lain kalau kita biarkan bebas, masyarakat resah, kita bingung harus bagaimana?" kata Kapolsek Nunukan Iptu Randya Shaktika.

Baca juga: Deretan Foto Before-After Oplas Orang Korea, Wajah Asli Berubah Jadi Sempurna, Mana Bikin Pangling?

Ditangani pakai nurani

Melihat fenomena tersebut, Kapolsek menilai bocah tersebut tidak bisa ditangani dengan cara biasa.

"Kita pakai nurani ya, apa yang bisa kita lakukan terhadap anak berusia 8 tahun? Ini fenomena yang butuh solusi bersama, ini bisa dikatakan simalakama karena tidak mungkin kita menahan anak 8 tahun, tapi kalau kita lepaskan dia, paling lama dua hari kemudian ada lagi laporan pencurian masuk dan dia pelakunya," ujar dia.

Namun, dia khawatir jika tetap menempatkannya bersama anak-anak lain justru akan menularkan sifat jelek.

"Anak usia segitu tentunya butuh main, tapi celakanya kita takutkan bisa menularkan kebiasaaan buruknya ke anak-anak sebayanya.

Kita khawatir akan muncul B lain lagi nanti karena dia membawa dampak buruk kepada anak lain. Sekelas Bambu Apus saja sudah menyerah, gimana kita?" katanya.

Polisi pun bekerja dengan lintas institusi agar B berkembang menjadi manusia yang normal.

Rencananya, B akan dikirim balai rehabilitasi narkoba pada awal tahun depan.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kisah Pilu Dibalik Bocah Usia 8 Tahun Idap Kleptomania, Polisi Bingung, Balai Rehabilitasi Nyerah

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved