Pilkada Surabaya
Pilwali Surabaya 2020, Machfud Arifin Sisir Kampung Tutup Kekurangan Kota Surabaya
Jelang satu minggu masa pencoblosan Pilwali Surabaya, calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin makin aktif blusukan menyisir kampung-kampu
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jelang satu minggu masa pencoblosan Pilwali Surabaya, calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin makin aktif blusukan menyisir kampung-kampung. Seperti yang dilakukan di Kampung Ujung dan Sidotopo Surabaya, Selasa (1/12/2020).
Sama seperti sebelumnya, warga Surabaya di kampung-kampung selalu antusias menyambut calon wali kota mereka. Seperti di dua kampung di Ujung dan Sidotopo, ribuan warga menyemut menyambut Machfud.
Dalam Pilkada Surabaya 2020 kali ini, Machfud Arifin sebenarnya hanya ingin menyapa warga tanpa ada pertemuan. Cukup karnaval keliling kampung.
"Kami ingin tahu brengosnya," teriak warga Ujung kepada TribunJatim.com.
Jingle goyang dua jari untuk Paslon Machfud Arifin-Mujiaman terus menggema sepanjang kampung. Machfud memang intensif menyisir kampung. Keluar masuk gang demi mengetahui yang kurang. Dia akan terus sisir kampung untuk memajukan kota dan memakmurkan warga.
Baca juga: Hasil Liverpool Vs Ajax Amsterdam - Menang Tipis, The Reds Melenggang ke 16 Besar Liga Champions
Baca juga: Ramalan Cinta Zodiak Rabu, 2 Desember 2020: Virgo Terlalu Menuntut Pasangan, Pisces Buka Hati Kamu
Baca juga: Tinggalkan Tim Ibu Kota, Pemain Persija Ini Resmi Hijrah ke Liga Malaysia, Gabung Penang FC
"Surabaya sudah bagus dan harus dilanjutkan. Apalagi tengah kota sudah bagus penuh taman. Tapi masih ada kekurangan di ribuan kampung. Kelurangan inilah yang akan ditutupi. Diperbaiki dan ditingkatkan," kata Machfud.
Kepedulian calon wali kota ini mendapat apresiasi tokoh Habib Smeith. Tokoh agama di daerah Sidotopo ini menyebut bahwa Machfud merupakan sosok yang dekat dengan warga dan semua golongan serta mampu mengembangkan agama.
"Saya tahu beliau tiga kali Kapolda. Beliau orang yang sangat peka. Sosialnya ke masyarakat bagus dan humanis. Persuasif. Membuat sesuatu yang monumental. Bikin masjid di Kapolda. Itu megah," ucap Habib Smeith kepada TribunJatim.com.
Surabaya butuh pemimpin yang lebih cekatan dan cepat bertindak. Surabaya ke depan perlu akselerasi sekelas Machfud. Smeith melihat perlunya pengembangan pemuda, penyelesaian surat ijo, parit, transportasi, dan lapangan kerja.
"Saya berpesan ke masyarakat untuk memilih pemimpin yang dekat dengan semua golongan. Pak Machfud sangat toleran dan mengayomi," lanjut Smeith.
Setelah memberi sambutan, Machfud Arifin berkeliling dan menyapa warga. Dia membeberkan visi misinya memeratakan Pembangunan. Saban RT akan diberi anggaran Rp 150 juta per tahun.
Selain itu, dengan keliling kampung Machfud juga melihat kekurangan di wilayah tersebut. Ada 1.055 kampung di Surabaya. Banyak yang belum tersentuh. Pembangunan banyak yang belum merata.
"Tadi saya lihat ada TPA yang tidak tersentuh. Lingkungannya juga kurang terawat. Semua akan kami benahi," tandas Machfud.
Ia mengatakan bahwa kegiatan safari kampung tidak hanya mendekati warga untuk mendulang suara, namun juga mengetahui fakta di lapangan.
Sambil berkeliling, Machfud berpose dengan masyarakat. Yang menarik, Machfud becanda dengan berpose foto di depan baliho lawannya, pasangan calon nomor urut satu, Eri Cahyadi dan Armuji.
"Saya senang bisa ketemu warga. Bisa tahu maunya seperti apa dan keluhannya apa. Pembangunan harus dari kampung. Kalau kampung bisa terbangun dengan baik, maka kota bisa lebih maju," Jl kata Machfud. (Faiq/Tribunjatim.com)