Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tragedi Makanan Pesta Pernikahan Berujung Keracunan Massal, Korban Pusing & Mual, 1 Balita Meninggal

Satu anak balita umur 3 tahun bahkan dikabarkan meninggal dunia akibat dehidrasi setelah keracunan makanan tersebut.

Kompas.com/Defriatno Neke
Jumlah korban keracunan makanan saat pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terus bertambah. 

TRIBUNJATIM.COM - Sebuah tragedi keracunan makanan di pesta pernikahan terjadi di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.

Akibat peristiwa itu, ratusan tamu undangan mengalami keracunan.

Ratusan tamu undangan dalam pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara tiba-tiba mengalami keracunan makanan.

Pilunya satu orang balita meninggal dunia.

Satu anak balita umur 3 tahun bahkan dikabarkan meninggal dunia akibat dehidrasi setelah keracunan makanan tersebut.

Para korban mengalami pusing, mual, muntah, dan sering buang besar.

Informasi terakhir menyebutkan, korban dugaan keracunan makanan di pesta pernikahan tersebut telah mencapai 212 pasien.

Jumlah korban keracunan tersebut diungkapkan Bupati Buton La Bakry ketika melihat kondisi para korban di RSUD Buton.

Bagaimana peristiwa dugaan keracunan di pesta pernikahan itu bisa terjadi, berikut laporan Kompas.com dikutip TribunJatim.com.

Baca juga: 6 Orang Satu Keluarga di Blitar Diduga Keracunan Seusai Santap Oseng-oseng Jamur dan Udang

Baca juga: Sempat Jalani Perawatan, Satu Korban Tabrak Truk Parkir di Tulungagung Meninggal, Total Jadi 3 Orang

Jumlah korban keracunan makanan saat pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terus bertambah.

Bupati Buton La Bakry mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang dirawat.

“Sebagian itu sudah kembali dan sebagian besar masih dirawat intensif di rumah sakit dan puskesmas.

Ada 1 orang meninggal, balita umur 3 tahun, mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit,” kata Bupati Buton La Bakry saat melihat kondisi warga di RSUD Buton, Selasa.

Sebelumnya, pada hari Senin (30/11/2020) sore tercatat 23 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan dirawat di UGD RSUD Buton.

Namun pada keesokan harinya bertambah menjadi 60 orang.

Selain itu, terdapat juga 142 warga Desa Galanti dirawat di Puskesmas Wolowa dan 10 orang dirawat di Puskesmas Siontapina.

“Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka.

Jumlah korban keracunan makanan saat pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terus bertambah.
Jumlah korban keracunan makanan saat pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, terus bertambah. (Kompas.com/Defriatno Neke)

Baca juga: Racik dan Jual Miras Oplosan Bikin Korban Keracunan, Warga Menganti Ini Dituntut 1 Tahun Penjara

Baca juga: Demi Meminimalisir Penyebaran Covid-19, Libur Panjang Akhir Tahun Bagi ASN di Sampang Dipangkas

Beberapa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Wolowa, Zainuddin Lanipo mengaku kewalahan merawat 142 pasien yang diduga keracunan makanan ini.

Pasalnya, sebagian warga terpaksa dirawat di lorong puskesmas.

“Kendala saat ini tidak punya ruangan, karena sudah over kapasitas (pasien) karena puskesmas tidak dipersiapan untuk rawat inap, hanya rawat jalan saja. Jadi kami manfaatkan lorong untuk menampung pasien,” kata Zainuddin Lanipo.

Zainuddin Lanipo juga tidak menampik ketersediaan obat di puskesmas semakin menipis.

“Kondisi pasien mulai stabil setelah dipasang inpus sudah mulai stabil, rata-rata yang datang pasien (keracunan) orang dewasa dan anak-anak,” ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Dedi Hartoyo mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

Selain itu, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil sampel bahan dan bumbu makanan untuk diteliti Dinas Kesehatan Buton.

“Kami sudah memeriksa pemilik pesta untuk dimintai keterangan. Pemilik pesta kita sudah mintai keterangan dan tidak menutup kemungkinan kita akan memanggil saksi lainnya,” kata AKP Dedi Hartoyo.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Jalan Cor Puri Mojokerto, Melaju Kecepatan Tinggi Tanpa Helm: 3 Tewas

Baca juga: Dua Siswa Positif Covid-19, Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka SMAN 1 Kota Blitar Dihentikan Sementara

Awal mula dan kronologi

Diberitakan bahwa puluhan warga Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, diduga mengalami keracunan seusai menyantap makanan pesta pernikahan, Minggu (29/11/2020).

Akibatnya puluhan warga mengalami pusing, mual dan muntah sejak Minggu malam sehingga harus dilarikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton.

“Anak saya sakit pusing, muntah dan buang air besar seusai makan di pesta. Sejak tadi malam sudah mulai terjadi sehingga dibawa kesini (rumah sakit),” kata orangtua korban, Nurmina saaat ditemui di RSUD Kabupaten Buton, Senin (30/11/2020).

Nurmina mengatakan, kedua anaknya mengalami gejala yang sama sehingga harus menjalani perawatan di unit gawat darurat (UGD) RSUD Kabupaten Buton.

Dari pantauan, terlihat para tenaga medis mengalami kewalahan, betapa tidak, puluhan pasien membeludak di dalam UGD, sehingga sebagian pasien menjalani perawatan selain dalam ruangan juga di lorong lantai UGD.

Bukan itu saja, beberapa pasien juga harus menjalani perawatan di dalam tenda, luar ruangan UGD RSUD.

Saat ditanya, puluhan pasien mengatakan mengalami gejala yang sama yakni pusing, mual, muntah dan sering buang besar seusai menyantap makanan di pesta pernikahan.

Sebagian warga, selain dirawat di Puskesmas Wolowa juga dirawat di RSUD Kabupaten Buton.

Sementara itu, Dayat, dokter jaga di UGD RSUD Kabupaten Buton, mengatakan, pasien mulai berdatangan ke rumah sakit sejak Senin pagi.

“Rata-rata semua yang masuk itu mempunyai gejala yang sama yakni muntah, mual, dan sakit perut. Sekarang yang kita tahu ada 23 orang dirawat dan semua dalam kondisi stabil,” ujar Dayat.

Ia menambahkan, saat ini tim medis masih melakukan perawatan dengan penambahan cairan dalam tubuh pasien.

(Kompas.com/Defriatno Neke)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Bertambah Jadi 212 Orang, 1 Balita Tewas"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved