Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Studi Toksikolog Unair Sebut Pengurangan Bahaya Tembakau, Mengurangi Dampak Negatif pada Kesehatan

Berdasarkan hasil tinjauan literatur sistematis yang dilakukan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan za

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Ilustrasi kebun tembakau di Jawa Timur 

“Kami berharap pemerintah mulai mendorong penelitian laboratoris untuk menguji kandungan senyawa toksik pada aerosol maupun pada tubuh pengguna produk tembakau yang dipanaskan," jelas Shoim kepada TribunJatim.com.

Penelitian berbasis dalam negeri ini diharapkan turut melibatkan pelaku usaha, konsumen, akademisi dari berbagai universitas, maupun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Hasil dari kajian ilmiah tersebut dapat menjadi sumber informasi bagi pemerintah sekaligus acuan dalam membuat kebijakan bagi produk tembakau alternatif yang dibedakan dari rokok.

Mempertimbangkan fakta-fakta ilmiah tersebut, Shoim berpendapat pemerintah harus bersikap objektif dalam membentuk kebijakan produk tembakau alternatif yang berbeda dari rokok, termasuk peringatan kesehatan yang dibedakan dengan rokok yang dibakar.
Tujuannya agar konsumen perokok dewasa termotivasi untuk beralih ke produk minim risiko kesehatan ini.

Dengan tingkat risiko kesehatan yang terbukti rendah ini, apakah tepat jika regulasi produk tembakau alternatif, terutama peringatan kesehatan, disamakan dengan rokok.

"Saya memperhatikan di negara-negara lain itu peringatan kesehatannya berbeda dengan rokok dan hanya menitikberatkan pada efek nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Kebijakan ini sesuai dengan penelitian-penelitian yang ada dan membantu konsumen mengetahui informasi yang benar,” tandas Shoim.(Sri Handi Lestari/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved