Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

UMKM Fashion Kenjeran Bertahan dengan Masker Kain Perca Saat Pandemi: Harus Pintar Biar Tidak Tutup 

Pelaku UMKM fashion Novita Rahayu di kawasan Kenjeran Surabaya bertahan di tengah pandemi dengan produksi masker kain perca: Biar tidak tutup.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
SURYA/HABIBUR ROHMAN
UMKM SIASATI PANDEMI - Pelaku UMKM Fashion Novita Rahayu dengan berbagai hasil karyanya yang yang diproduksi di kawasan Jalan Kenjeran, Sabtu (5/12/2020). Pemilik V-Ra Collection ini juga kerap menerima tamu dari dalam dan luar kota untuk berdiskusi terkait pembuatan maupun pemasaran produk. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tidak dipungkiri, saat ini kondisi usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih belum stabil, termasuk bidang fashion.

Bahkan, sektor ini sempat mati karena pandemi virus Corona ( Covid-19 ). Sejumlah pelaku UMKM fashion bahkan menutup sementara toko dan merumahkan karyawan.

"Tapi bukan berarti kita jatuh terpuruk. Para pelaku UKM tetap bisa bertahan dengan mencari peluang yang ada," ungkap pelaku UMKM fashion Novita Rahayu, Sabtu (9/12/2020).

Baca juga: Gresik Movie dan Gresiknesia Jadi Tuan Rumah Jatim Art Forum, Semangat Memajukan Film Jawa Timur

Baca juga: Kondisi Iyut Bing Slamet Setelah Ditangkap karena Pakai Sabu, Masih Syok, Terancam 4 Tahun Penjara

Ditemui di kediamannya di kawasan Kenjeran Surabaya, peraih beasiswa fashion design dari Pemkot Surabaya ini tengah melayani pembeli dari DWP Disperindag Kabupaten Sumenep.

Ada yang membeli tas, baju kasual, dan sebagainya. Di era pandemi ini, Novita juga memproduksi masker yang dibuat dari kain perca.

"Saat awal pandemi, saya mengalami penurunan sampai 70 persen. Kemudian naik gara-gara produksi masker, turunnya jadi 30 persen saja," katanya.

Ada berbagai masker yang ia produksi, saat ini tengah fokus dengan batik dan brokat. Semua dibuat dari limbah kain. Oleh karena itu, material yang digunakan berbeda.

"Ada yang dari katun, duchess, oxford, dan sebagainya. Untuk pengirimannya, paling jauh ke Jayapura dan Singkawang," Novita mengatakan.

Selain itu, terhitung sudah ada ratusan APD produksinya yang dipesan oleh Pemkot Surabaya. Menurutnya, ini juga peluang yang harus dimanfaatkan.

"Kalau bikin APD, omzet saya tetap seperti sebelum pandemi. Waktu bikin, saya panggil karyawan yang sempat libur," jelas pemilik V-ra Collection ini.

Baca juga: Operasi Lancar, Marc Marquez Bisa Comeback di MotoGP 2021

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 5 Desember 2020: Elsa Mengandung Anak Roy, Tapi Kini Mengaku Dihamili Al?

Sedangkan untuk busana ready to wear, ia banyak melayani daster fashionable yang bisa dipakai untuk acara.

"Misalnya bisa dikasi celana dan manset, jadi busana hijab. Daster sempat ramai ini, sehari bisa 20an," katanya sambil menunjuk daster navy dengan motif batik.

Memang, ia tidak memungkiri bahwa banyak pelaku UMKM yang banting setir ke bidang kuliner. Namun ini tidak membuatnya gentar.

"Pelaku UMKM fashion harus pintar agar tidak tutup. Paling tidak untuk bertahan dengan produksi. Walaupun karyawan libur, tetap harus bekerja sendiri," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved