Mulai Kain Ecoprint Sampai Busana Pesta, 9 Desainer Warnai Gelaran Runway on Ice SFF Hari Ketiga
Mulai dari kain ecoprint hingga busana pesta, 9 desainer warnai gelaran runway on ice Surabaya Fashion Festival 2020 hari ketiga.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gelaran runway on ice Surabaya Fashion Festival 2020 (SFF) memasuki hari ketiga pada Minggu (20/12/2020).
Total ada sembilan desainer yang memamerkan koleksi busana mereka di atas area seluncur es Wonderland on Ice Grand City Mall Surabaya.
Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kali ini runway on ice ini didominasi oleh pelaku usaha mikro kecil menengah ( UMKM ).
Salah satunya Yayuk E Agustin W yang membawa koleksi ecoprint buatannya.
"Saya mencoba mendekatkan diri kepada alam dengan memanfaatkan bahan dari alam. Saya memakai daun dan tumbuhan liar," katanya.
Di antaranya ia menggunakan daun kedondong, jati, lanang, afrika, dan akasia.
Untuk membuatnya, ia memilih pewarna alami seperti kayu tegeran.
Baca juga: Ketemu Karakter Lucu Line Friends di Tunjungan Plaza Surabaya, Ada Beruang Brown Sampai Kelinci Cony
"Sudah saatnya kita kembali ke alam. Karena dilakukan secara alami, maka butuh waktu lebih lama untuk membuatnya. Kurang lebih tujuh hari," tambah Yayuk.
Berbeda lagi dengan yang dibawa oleh para desainer muda dari S1 Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Mereka mengemas ornamen raffles ala 80'an menjadi lebih modern dalam aplikasi busana evening.
"Kami kombinasikan dengan payet, bordir, lace, organza, dan tile bridal. Total ada enam busana yang semuanya mengambil warna hitam," ungkap perwakilan tim, Tantri Kusuma Dewi.
Pertama kali mengikuti runway di atas es rupanya memberikan tantangan tersendiri bagi para desainer.
Baca juga: Keindahan Bunga dalam Koleksi Le Fleur Rancangan Desainer Al Fatir Muhammad
Mereka memutar otak agar bisa menyuguhkan busana yang menarik namun sesuai dengan atmosfer ala musim dingin.
"Tantangannya bagaimana kami bisa menyesuaikan tren busana dengan tema event kali ini. Makeup juga harus sesuai," ungkap desainer Alben Ayub Andal yang kali ini berkolaborasi dengan LT Pro.
Menjawab ini, ia memboyong tujuh busana bertema Dusty on Ice dengan warna aquamarine dan jeans.
"Jeans di sini hanya di ikat pinggang. Modelnya saya buat evening gown yang dibuat kurang lebih satu minggu," ungkapnya.
Ia banyak bermain dengan lace, bordir, aplikasi, tule, dan jeans. Menurutnya, warna dusty akan menjadi tren.
Baca juga: 30 Ucapan Selamat Natal 25 Desember 2020, Buat Update Status WA hingga Facebook, Merry Christmas!
"Sebenarnya selain dusty, silver juga jadi tren. Tapi kali ini saya hanya ambil dusty karena kalau silver kelihatannya redup," tambahnya.
Melalui gelaran ini, para desainer menitip doa agar pandemi Covid-19 (virus Corona) segera selesai dan para pelaku industri mode bisa tetap berkarya.
"Seperti koleksi saya ini yakni lurik warna pelangi, saya berharap segera ada pelangi di tengah badai Covid-19 ini. Selain itu semoga pada desainer tetap produktif, melihat sekarang mulai ada event-event offline," tutup desainer Novita Rahayu.
Editor: Dwi Prastika