Bocah 5 Tahun di Malang Diduga Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Ditangkap Seusai Sembunyi d Sungai
Bocah perempuan berusia 5 tahun diduga menjadi korban pelecehan seksual.Pelaku berhasil ditangkap warga seusai bersembunyi di sungai
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bocah perempuan berusia 5 tahun diduga menjadi korban pelecehan seksual.
Pelaku berhasil ditangkap warga seusai bersembunyi di sungai.
Dari informasi yang diperoleh TribunJatim.com, kejadian itu terjadi pada Minggu (20/12/2020) sore di dekat warung lalapan yang berada di Ruko Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Saksi mata, Yok (40) mengatakan kejadian itu menimpa seorang bocah perempuan usia 5 tahun, yang merupakan anak dari pegawai warung lalapan.
"Jadi ibu korban bekerja di warung lalapan ini, dan biasanya juga sambil mengasuh korban. Sebelum kejadian, korban bermain di halaman sekitar ruko. Dan saat itu saya yang bekerja sebagai tukang parkir, ikut mengawasi korban bermain," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Meraih Suara Terbanyak dalam Pilkada Gresik 2020, Gus Yani Ajak Semua Elemen Bersatu
Lalu sekitar pukul 13.30 WIB, dari arah barat ruko muncul seorang pria berusia sekitar 22 tahun sedang berjalan kaki. Pria itu memakai baju hem kotak kotak dan memakai sarung.
"Pria itu terlihat mencurigakan karena terus melihat ke arah warung lalapan, sehingga saya terus memperhatikannya. Pria tersebut kemudian duduk di teras minimarket, yang tepat berada di depan warung lalapan," terangnya.
Tak lama kemudian, pria itu kembali berjalan dan duduk di jembatan sungai yang berada tepat di sebelah warung lalapan.
Yok kemudian meneriaki korban agar jangan bermain terlalu jauh. Lalu Yok pun masuk ke dalam warung lalapan tersebut, untuk melepas lelah dan beristirahat sebentar.
"Sekitar pukul 16.00 WIB, tahu tahu ada orang datang ke warung lalapan. Memberitahukan kalau ada seorang bocah perempuan menangis berdiri di plengsengan sungai, yang berada di sebelah warung lalapan," jelasnya.
Dari pantauan TribunJatim.com, plengsengan sungai itu berada di bawah jembatan. Dimana jarak antara plengsengan sungai dan warung lalapan sekitar enam meter. Dan lokasinya sendiri cukup tersembunyi dari jalan raya.
Mendengar kabar tersebut, Yok kemudian segera berlari mendatangi lokasi anak tersebut. Dan benar saja, ia melihat korban terus menangis sambil berdiri di plengsengan sungai.
"Saya pun kemudian segera membawa korban menuju ke ibunya. Sambil terus memperingatkan kepada korban, agar jangan bermain terlalu jauh," ungkapnya.
Namun korban mengaku bahwa ia dipaksa oleh seorang pria menuju ke lokasi plengsengan tersebut. Dan korban juga sempat mengaku akan diculik, bila tak menuruti omongan dari pria tersebut.
Lalu pada pukul 16.30 WIB, seorang konsumen warung lalapan tak sengaja melihat seorang pria muncul dari arah sungai dalam kondisi basah kuyup.
Konsumen warung lalapan itu sempat melihat, bahwa pria yang basah kuyup itu sebelumnya juga sempat menggandeng tangan korban
"Konsumen warung lalapan bersama saya dan beberapa warga sekitar kemudian segera menangkap pria itu. Saat ditangkap ternyata resleting celana tiga perempat yang dikenakan pria itu dalam kondisi terbuka. Dan setelah saya perhatikan wajahnya, ternyata pria itu adalah pria yang sebelumnya berjalan kaki dan duduk di teras minimarket sambil terus melihat ke arah warung lalapan," tuturnya.
Warga pun kemudian mengamankan pria tersebut sambil memanggil pihak berwajib.
"Saat ditanya oleh warga, awalnya pria itu mengaku basah kuyup dan muncul dari sungai karena baru saja melakukan buang air besar. Namun lama kelamaan akhirnya pelaku mengakui, kalau baru saja melakukan pelecehan seksual kepada korban. Pelaku kemudian segera dibawa oleh pihak berwajib ke Polresta Malang Kota," tuturnya.
Yok menuturkan bahwa dirinya tidak tahu nama dari pelaku tersebut
"Namun pelaku sempat mengaku bekerja di sebuah rumah makan. Dan pelaku juga mengaku kos di daerah sekitar Jalan Basuki Rahmat," tambahnya.
Sementara itu TribunJatim.com kemudian menanyakan kejadian tersebut kepada Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Azi Pratas Guspitu.
"Saya belum mendapat laporan terkait kejadian itu dari penyidik. Saya cek dulu," tandasnya singkat.