Kampung Tangguh Tetap Jadi Andalan, Pemkot Surabaya Segera Gerojok Dana Hibah Rp 5 Juta Per Kampung
Dana hibah untuk kampung tangguh di Surabaya bakal segera diturunkan dalam waktu dekat ini.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dana hibah untuk kampung tangguh di Surabaya bakal segera diturunkan dalam waktu dekat ini.
Nominalnya, Rp 5 juta per kampung sebagai stimulan penguatan kampung guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan hal itu dilakukan Pemkot, sebab kampung tangguh harus terus diaktifkan.
"Sambil kita aktifkan kampung tangguh untuk persiapan malam tahun baru ini, sambil kita turunkan dana hibahnya yang kemarin sudah diteken Bu Wali (Tri Rismaharini)," kata Whisnu, Senin (28/12/2020).
Baca juga: Plt Wali Kota Surabaya Sebut LKPJ Risma-Whisnu Perlu Supervisi Kejaksaan
Dari data Pemkot beberapa waktu lalu, kurang lebih ada 1.298 Kampung Tangguh yang terbentuk dan sudah berjalan dengan SK Camat.
Diketahui, ini merupakan pencairan pertama dana hibah untuk kampung tangguh.
Penegasan terkait turunnya dana hibah ini, beberapa hari lalu juga sempat disampaikan oleh Whisnu usai dirinya rapat koordinasi dengan Pemprov Jatim.
Sebab, Kampung tangguh tetap menjadi andalan Pemkot untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 terutama di momen libur Nataru.
Perlu menguatkan kembali Kampung Tangguh. Jangan sampai muncul klaster penularan usai momen libur.
Menurut Whisnu, nantinya Pemkot juga mengimbau Ketua RT/RW di wilayah masing-masing agar dapat mendata warganya yang habis liburan dari luar kota.
Tujuannya, untuk dilakukan swab test. Sebelumnya Pemkot sudah mengeluarkan surat edaran agar warga tak liburan ke luar kota.
"Kita siapkan juga Puskesmas terdekat untuk mendekati warga-warga yang pulang dari liburan untuk kita swab gratis," terang WS, panggilan akrab Whisnu Sakti Buana.