Pemerintah Berlakukan PSBB Jawa Bali, Ketua DPD RI: Harus Ada Treatment Khusus Sektor Ekonomi
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung kebijakan pemerintah yang memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara ketat
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung kebijakan pemerintah yang memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara ketat di Pulau Jawa dan Bali.
Pemberlakukan PSBB ketat diambil untuk menanggulangi laju penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang melesat tajam.
“Tentu kita mendukung kebijakan pemerintah, mengingat angka laju penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang cukup mengkhawatirkan. Tetapi harus juga dibarengi dengan langkah-langkah di sektor perekonomian," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Rabu (6/1/2021).
Bagi LaNyalla, aspek kesehatan tetap menjadi prioritas utama, namun roda ekonomi masyarakat juga harus berputar.
"PSBB aspek utamanya adalah kesehatan masyarakat. Namun, perekonomian masyarakat juga tetap diperhatikan. Keduanya harus berjalan beriringan, untuk itu harus dipikirkan skemanya,” ungkap LaNyalla kepada TribunJatim.com.
Kendati begitu, LaNyalla menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan yang harus terus digalakkan dengan sanksi tegas dan tanpa pandang bulu.
"Disiplin protokol kesehatan adalah hal utama kita dalam mencegah penularan virus Corona atau Covid-19
ini. Maka, ini harus digalakkan kembali dengan pengawasan dan kedisiplinan yang ketat serta sanksi tegas. PSBB juga jalan tengah terbaik antara kesehatan dan perekonomian," ujar LaNyalla.
LaNyalla berharap masyarakat bisa mematuhi kebijakan pemerintah dan bersama-sama menekan laju pertumbuhan virus Corona atau Covid-19.
Baca juga: Produksi Gula Turun, LaNyalla Minta Pemerintah Genjot Produktivitas Tebu
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Ratusan Rumah Teredam Banjir di 2 Desa Kecamatan Ngasem Kediri
Baca juga: Adegan Syuting Terakhir Chacha Sherly Bak Pertanda?, Melaney Marah Sang Biduan Kelayapan, Gila Sih
"Semua elemen harus bersama-sama menjaga kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan. Kebijakan ini diambil untuk melindungi kita semua," katanya.
LaNyalla berharap pandemi virus Corona atau Covid-19 segera berakhir.
Sebagaimana diketahui, per Selasa (5/1/2021) Indonesia mencatat 779.548 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, 645.746 orang telah sembuh, sementara 23.109 orang telah meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan.
Jakarta mencatatkan kasus terbanyak mencapai 192.899 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.376 merupakan kasus aktif. Sedangkan, dari total kasus positif, sebanyak 174.131 orang dinyatakan sembuh, dan 3.392 orang meninggal dunia. Atas fakta dan data itu, pemerintah kemudian memutuskan mengambil kebijakan pemberlakukan PSBB ketat di Pulau Jawa dan Bali.
Adapun pembatasan yang diperketat antara lain, pertama, membatasi Work From Office (WFO). WFO hanya menjadi 25 persen dan Work From Home (WFH) menjadi 75 persen.
Kedua, kegiatan belajar mengajar masih akan daring.