Beberapa Kecelakaan Pesawat yang Libatkan Boeing 737-500 Seperti Sriwijaya Air SJ 182
Eempat kecelakaan pesawat fatal yang tercatat pernah melibatkan Boeing 737-500.
TRIBUNJATIM.COM - Proses pencarian dan evakuasi para korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sore, turut menjadi perbincangan global.
Berita mengenai jatuhnya pesawat Boeing 737-500 berusia 26 tahun ini jadi sorotan di pemberitaan media yang terbit di Amerika Serikat (AS), The New York Times.
The New York Times, Senin (11/1/2021) menyebut, Boeing 737-500 memiliki catatan keselamatan yang baik.
Sedangkan pesawat yang disebut bermasalah adalah 737 Max, versi terbaru Boeing yang memiliki sistem anti-stall yang diduga menjadi penyebab dua kecelakaan mematikan dan akhirnya digrounded secara global.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat bergantung pada perjalanan udara.
Baca juga: VIRAL Wajah YouTuber Faisal Rahman Sebelum Sriwijaya Air Jatuh, Goodbye, Foto di Pesawat Disoroti
Meskipun negara ini memiliki sejarah panjang kecelakaan penerbangan, namun maskapai Sriwijaya Air tidak pernah mengalami satu pun kecelakaan fatal sejak mulai beroperasi pada 2003 lalu.
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan Sriwijaya Air, yang kehilangan kontak tak lama setelah lepas landas dari Jakarta pada hari Sabtu lalu merupakan Boeing 737-500.
Model pesawat ini dikembangkan pada 1980-an dan dikenal 'tidak bermasalah'.
Tidak seperti pesawat 737 Max yang bermasalah dan dilarang terbang setelah kecelakaan mematikan pada 2018 dan 2019.
Lalu apa perbedaan 737-500 dari generasi terbaru 737 Max ?
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan pada hari Sabtu itu adalah model 737 generasi sebelumnya, dan telah beroperasi selama 26 tahun.

Menurut database online Airfleets, 737-500 yang dioperasikan Sriwijaya Air ini sebelumnya telah diterbangkan oleh Continental Airlines dan United Airlines.
Kemudian akhirnya dikirim ke Sriwijaya Air pada tahun 2012 silam.
Boeing 737-500 tidak menggunakan sistem anti-stall yang sama dengan 737 Max yang memicu kecelakaan Lion Air pada 2018 dan menewaskan 189 orang serta kecelakaan 737 Max di Ethiopia pada Maret 2019 yang menewaskan 157 orang.
Dua peristiwa kecelakaan yang akhirnya mendorong armada 737 Max di seluruh dunia harus digrounded dan mengakibatkan krisis bagi Boeing.