Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Suami Video Call 10 Menit sebelum Pesawat Lepas Landas Lalu Jatuh, Istri Pilu Diberi Pesan: Jaga Ya

Satu di antara penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu bernama Sugiono Efffendi (35).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA dan Humas Balai Kota DKI Jakarta
Istri Sugiono, penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (kerudung hijau tosca), dan proses pencarian. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah cerita video call terakhir suami di balik tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh.

Suami video call istri 10 menit sebelum pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditumpanginya lepas landas kemudian jatuh.

Saat itu, sang suami beri pesan kepada istri, yang kini menanti kabar tentangnya.

Maskapai Sriwijaya Air detik-detik menerbangkan pesawat
Maskapai Sriwijaya Air detik-detik menerbangkan pesawat (Tribun Timur)

Satu di antara penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu bernama Sugiono Effendi (35).

Istri Sugiono Effendi bernama Kholifah (32), warga Tiyuh (desa) Toto Makmur, Tulang Bawang Barat.

Video call terakhir dari suami membekas di ingatan Kholifah.

Saat itu pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih delay.

Baca juga: Jenazah Pramugara SJ 182 Okky Bisma Ditemukan, Curhat Istri Tunggu di Surga, Momen Terakhir Indah

Entah mengapa Sugiono tiba-tiba memberikan pesan kepada Kholifah.

Yakni tentang menjaga kesehatan.

"Belum berangkat (take off), masih delay. Jaga kesehatan ya, Bu," demikian percakapan terakhir Kholifah dengan sang suami.

Baca juga: Kasus Lain Pesawat Sriwijaya Air Sehari Sebelum Tragedi SJ182, 4 Kali Mutar, Tragedi Lainnya Selamat

Kenangan itu diungkapkannya kepada Ketua Tim Trauma Healing Biro SDM Polda Lampung, AKBP Yuni di kediamannya, Senin (11/1/2021) siang.

Video call itu terjadi sekitar 10 menit sebelum pesawat tujuan Pontianak itu lepas landas pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

"Video call cuma bilang pesawatnya delay, sudah itu nggak bisa dihubungi lagi," kata Kholifah, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

ILUSTRASI - Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air PK-CLC yang difoto pada 3 Januari 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
ILUSTRASI - Pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air PK-CLC yang difoto pada 3 Januari 2020 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. (SHUTTERSTOCK/CORVIN Y.O)

Kholifah masih berharap tidak terjadi apa-apa kepada sang suami.

Namun, dia menyerahkan seluruhnya pada takdir dari Yang Maha Kuasa.

Menurut Kholifah, suaminya memang bekerja di Pontianak sebagai buruh bangunan.

Sugiono pulang untuk mencari tambahan tenaga kerja di sana.

Selama di Lampung pada pekan kemarin, Sugiono mengajak Pipit Piyono (25) dan Yohanes (27), tetangga satu kampung untuk diajak bekerja di Pontianak.

Baca juga: Postingan Terakhir Ocky Pramugara Sriwijaya Air SJ 182 Bak Firasat? Bukan Foto Sendiri, Yaudah Ayo

Sementara itu, Ketua Tim Trauma Healing Biro SDM Polda Lampung, AKBP Yuni mengungkapkan, kehadiran tim psikolog untuk membantu keluarga korban mengatasi kecemasan di tengah masa menunggu kepastian atas kecelakaan tersebut.

"Mereka (keluarga korban) sudah pasti dilanda kecemasan, menunggu kepastian kabar dari anggota keluarga mereka itu," kata Yuni.

Upaya pendampingan ini, kata Yuni, adalah untuk membantu melewati masa krisis di kejiwaan keluarga korban.

"Apalagi saat ini di masa pandemi. Harapan kami, kecemasan ini tidak menurunkan imun mereka," kata Yuni.

Yuni menambahkan, pendampingan psikologis yang diterapkan yakni membiarkan keluarga meluapkan emosinya agar tidak ada perasaan yang menjanggal.

"Mereka butuh teman bicara, seorang pendengar yang baik, tim psikolog kami memposisikan diri seperti itu untuk awalnya," kata Yuni.

UPDATE Pencarian Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Badan SAR Nasional ( Basarnas) mendapatkan tambahan kekuatan guna mencari keberadaan black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air 182 yang diduga masih berada di bawah laut.

Tambahan kekuatan ini ditandai dengan datangnya Kapal Riset (KR) Baruna Jaya hingga tim Mahakarya Geo Survey (MGS), sebuah perusahaan yang bergerak dalam survei pemetaan laut.

Mereka akan bergerak sesuai dengan enam areal laut yang sebelumnya sudah ditentukan Basarnas

"Dari enam sektor (areal) itu kita maksimalkan khusus untuk mencari black box. Kita diperkuat empat unsur yang mempunyai kemampuan itu. Ada KRI Rigel, (KR) Baruna Jaya, dari Kementerian Komunikasi, Kementerian Maritim, itu KR ARA, dan Tim MGS," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Rasman dalam konferensi pers dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Tetangga Kuak Sikap Pilot Sriwijaya Air Sehari Sebelum Terbang: Pulang Belakangan, Percaya Selamat

Selama pencarian ini, personel yang bergabung di sektor laut sudah menemukan berbagai serpihan pesawat, tak sedikit juga petugas yang menemukan bagian tubuh korban.

Dari titik temuan tersebut, petugas kemudian memperdalam pencarian dengan harapan bisa mendeteksi keberadaan black box. Ia berharap personel yang bekerja di sektor laut bisa berjalan baik.

"Harapan kita dari unsur deteksi bawah laut ini, ya bisa dimaksimalkan untuk hari ini. Apalagi didukung dengan cuaca yang cukup bersahabat, gelombang yang juga tidak begitu ekstrem," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Video Call" Terakhir Korban Sriwijaya Air SJ 182: Jaga Kesehatan, Bu..." dan "Basarnas Dapat Kekuatan Tambahan Cari Black Box SJ 182 di Bawah Laut".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved