Meninggal di Taksi Online, Pria Ditolak 10 RS Covid-19, Bukti Pandemi Makin Parah, Ada yang Ditutupi
Peristiwa meninggalnya seorang pria sesak napas gejala Covid-19 di taksi online baru terungkap, padahal peristiwa sudah terjadi beberapa bulan lalu.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kisah seorang pria yang ditolak rumah sakit di Depok Jawa Barat memilukan hati banyak orang.
Seorang pria meninggal dunia di taksi online setelah pria itu ditolak 10 RS rujukan Covid-19.
Peristiwa ini berusaha ditutupi beberapa pihak terutama soal identitas pasien.
Berkaca dari kejadian ini tentu saja membuktikan bahwa pandemi semakin lama semakin parah.
Bahkan, beberapa di antaranya terkesan ada yang ditutup-tutupi.

Peristiwa meninggalnya seorang pria di taksi online akibat ditolak 10 rumah sakit rujukan Covid-19 ini sudah terjadi sejak tahun lalu.
Bukan baru saja, kasus ini terjadi pada bulan Desember 2020 lalu.
Tetapi pada akhirnya baru muncul ke permukaan media belakangan ini.
Hal satu ini menjadi bukti nyata parahnya pandemi Covid-19 di Indonesia melihat penyebarannya yang masih begitu masif.
Terutama di kota-kota besar pusat dan jantung masyarakat Indonesia.

Dilaporkan seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, seorang pria dikabarkan meninggal dunia di dalam taksi online.
Pria itu menderita gejala seperti Covid-19 bahkan sudah menerima rujukan untuk datang ke rumah sakit Covid-19.
Hal itu disampaikan LaporCovid19 yang menerima laporan secara langsung dari keluarga pasien pada 3 Januari 2021.
"Anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan Covid-19," demikian tulis LaporCovid19 melalui keterangan pers bersama Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Jumat (15/1/2021).
Meski mendapat laporan pada 3 Januari 2021, menurut salah satu sumber Kompas.com, insiden itu terjadi pada 20 Desember 2020.
Baca juga: Main di Teras Rumah, Bocah 4 Tahun Buat Ibu Histeris Bersimbah Darah, Syok Ada Komodo, Tangan Putus