Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Malang

Semester Genap 2020/2021 Masih Terdampak Pandemi, 'Geram Unisma' Tuntut 2 Hal Ini Pada Rektor

Semester genap masih terdampak pandemi Covid-19. Geram Unisma ajukan pemotongan SPP 50 persen dan evaluasi efektifitas dan pembelajaran daring.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
SURYA/SYLVIANITA WIDYAWATI
Gerakan Aksi Mahasiswa Universitas Islam Malang (Geram Unisma) menyuarakan permintaan pemotongan SPP 50 persen untuk semester genap nanti, Minggu (17/1/2021). Mereka menanti kepastian kebijakan kampus. Pada semester ganjil, mahasiswa diberi potongan rata Rp 400.000. Tapi kini minta persentase pemotongan SPP karena mahasiswa masih mengeluarkan biaya tambahan untuk kuliah daring. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Gerakan Aksi Mahasiswa Universitas Islam Malang (Geram Unisma) mengajukan dua poin tuntutan yang akan diajukan ke Unisma.

Pertama pemotongan SPP setidaknya 50 persen. Kedua menuntut evaluasi efektifitas dan konduktifitas pembelajaran daring

Hal itu disuarakan dalam pembacaan tuntutan kepada rektor, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Sinopsis Film Patriots Day, Dibintangi Mark Wahlberg, Malam Ini di Bioskop Trans TV Pukul 21.00 WIB

Baca juga: Atasi Banjir Lamongan, Bersih - Bersih Eceng Gondok dari Hulu hingga Hilir

Pasalnya bulan ini sudah masuk jadwal her registrasi semester genap tahun akademik 2020/2021 mulai 25 Januari sampai 12 Februari 2021.

Namun sejauh ini belum ada kepastian apakah kampus akan memberikan potongan SPP lagi. 

"Sementara dalam pembelajaran daring semester ganjil, ada pemberian potongan SPP merata Rp 400.000/mahasiswa," jelas Najib, perwakilan dari Geram Unisma pada suryamalang.com. Meski dirasakan mereka pemberian potongan rata itu tidak adil. Sebab tiap angkatan, besaran SPP-nya beda. Rata-rata ada kenaikkan SPP Rp 100.000 per angkatan.

Dijelaskan alasan melaksanakan aksi ini karena banyak orangtua mahasiswa terdampak pandemi virus Corona ( Covid-19 ).

"Jadi kami masih mengeluarkan lagi uang ekstra untuk pembelian paket data untuk kuliah daring. Dari paket bantuan data dari Kemendikbud hanya 5 GB yang bisa dipakai untuk Zoom. Sisanya buat chat dll," jelas Najib. Ada juga yang tidak dapat.

Untuk pembelian paket data, mahasiswa mengeluarkan tambahan uang Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per bulan.

Sebab rata-rata perkuliahan memakai Zoom. Dikatakannya, mahasiswa tidak keberatan kuliah daring lagi asal ada kepastian potongan SPP. Apalagi tidak ada pemakaian fasilitas kampus karena daring.

Baca juga: Tanpa Disadari, Bumi Masuki Era Kepunahan Ke-6, Sebab Utama Manusia, Ilmuwan: Masa Depan Mengerikan

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Im Not The Only One dari Sam Smith: I Know Im Not The Only One

Dikatakan, Geram Unisma juga telah melaksanakan pooling ke 1050 mahasiswa dan sebagian besar minta pemotongan SPP.

Alasan minta pemotongan SPP 50 persen karena belum mendapat keterbukaan informasi dari kampus. 

"Jika nanti dapat penjelasan, kami akan menyesuaikan," tambah Beky, negosiator. 

Dikatakan, selain Geram Unisma, BEM Unisma juga menyuarakan hal sama.

Bahkan minta potongan SPP 70 persen sesuai harapan mahasiswa dari hasil pooling ke 1200 mahasiswa. Menurut Beky, yang dilakukan Geram Unisma ini sebagai ultimatum.

Selanjutnya mereka berkirim surat ke kampus dan minta audiensi atas tuntutan mereka pada Senin (18/1/2021).

Penulis: Sylvianita Widyawati

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved