Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Beriyta Arema FC

Sepak Bola Sempat Tak Masuk Prioritas Cabor Penerima Vaksin Covid-19, Begini Kata GM Arema FC

Terkait vaksin corona, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo memberikan usulannya.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, saat ditemui di Kantor Arema FC, Rabu (29/1/2020). 

Reporter: Dya Ayu

Editor: Taufiqur Rochman

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendata sebanyak 17 cabang olahraga (cabor) yang akan mendapat vaksin Covid-19 dari pemerintah.

Sayangnya dari 17 cabor yang diusulkan awal, cabor sepak bola tidak masuk dalam prioritas penerima vaksin Covid-19.

Baca juga: Isu Liga 1 2020 Dihentikan Sampai ke Sponsorship, Arema FC Siapkan Langkah Penuhi Utang Benefit

Baca juga: Dokter MotoGP Sebut Cedera Marc Marquez Sulit Sembuh, Ini Sebabnya

Kemudian Kemenpora mereview ulang, akhirnya menambah tiga cabor lagi, yakni sepak bola yang dalam hal ini vaksin untuk timnas Indonesia, basket dan atletik.

Padahal sebelumnya PT LIB dalam virtual meeting beberapa akhir pekan lalu mengaku sudah mengajukan permintaan sebanyak lima ribu paket vaksin yang akan dibagikan untuk klub Liga 1.

Terkait vaksin corona, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo memberikan usulannya.

"Kalau tidak salah saya pernah baca, sekarang ini Menteri Kesehatan tengah berpikir untuk adanya vaksin secara mandiri. Kan banyak perusahaan-perusahaan besar di luar pemerintah. Ya aku setuju itu. Lebih baik vaksin mandiri," kata Ruddy Widodo, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Update Klasemen Liga Italia - AC Milan Menjauh dari Inter, Juventus Keluar dari 4 Besar

Baca juga: Bursa Transfer - Mesut Ozil Resmi Merapat ke Fenerbache, David Alaba Sepakat Gabung Real Madrid

"Lagipula PT LIB berani bayar juga kok. Makanya kayak PT LIB, perusahaan swasta yang besar-besar itu beri kesempatan join dengan departemen kesehatan untuk mendatangkan vaksin mandiri," tambahnya.

Menurut Ruddy, ini langkah tepat dibanding menunggu pemberian dari pemerintah yang belum tahu pasti kapan akan datang.

Apalagi upaya vaksin mandiri juga membantu percepatan pemerintah dalam memberikan vaksin Covid-19 untuk pemain, pelatih dan ofisial klub.

"Kalau nunggu pemerintah akan kelamaan. Jadi ini antisipasinya jika tidak di cover pemerintah. Lebih baik vaksin mandiri. Lagipula mending bayar untuk vaksin daripada swab berkali-kali. Itu juga membantu pemerintah mempercepat penyebaran vaksin," jelas pria asal Madiun itu.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved