Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dua Srikandi Asal Jawa Timur Kepercayaan Gus Ami Pimpin PKB di Provinsi Lain, Siapa Mereka?

Dua srikandi asal Jawa Timur yang merupakan kepercayaan Gus Ami memimpin PKB di provinsi lain, siapa saja mereka?

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Nihayatul Wafiroh terpilih menjadi Ketua DPW PKB Gorontalo dalam Muswil PKB Gorontalo, 17 Januari 2021. 

Kedua, PKB ingin memperbanyak basis suara di luar Jawa.

"PKB besar sekali di Jawa, terutama di Jawa Timur. Maka, mungkin dengan mengangkat orang dari Jatim memudahkan untuk mereplikasi kebesaran PKB di Jatim ke daerah lain," katanya.

Baca juga: Partai Nasdem Jawa Timur Usulkan Pilkada 2022 dan 2023 Tetap Dilaksanakan

Baca juga: Yakin Tak Ganggu Kinerja Halim Iskandar Sebagai Menteri, Ini Strategi PKB Maksimalkan Kerja Partai

Pada pemilu 2019, PKB memperoleh 58 kursi dengan perolehan suara mencapai 9,69 persen. Sekalipun demikian, sebanyak 19 kursi (32 persen) di antaranya berasal dari Jawa Timur.

Ketiga, selain menghadapi pemilihan legislatif, hal ini juga bisa dilihat sebagai bentuk kesungguhan PKB dalam persiapan menghadapi pemilihan presiden. Khususnya, target mengusung Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Gus Ami) sebagai Calon Presiden.

Apalagi, di forum Muswil, mayoritas DPW di Indonesia mengungkapkan nama Gus Ami sebagai Calon Presiden. Termasuk, harapan dari DPW PKB Jatim.

"Selain itu, Gus Ami menginginkan dukungan dari partainya bulat, tanpa gejolak. Kalau masih ada gejolak, tentu dukungan dalam maju pilpres akan terganggu sehingga kurang menguntungkan dalam hal bargaining dengan partai lain," katanya.

Namun, strategi ini bukan tanpa risiko. Penunjukan pimpinan partai di daerah dengan tanpa mengakomodir kader daerah mengakibatkan regenerasi kader partai terganggu.

"Sehatnya sebuah parpol dalam jangka panjang bisa dilakukan dengan memilih orang lokal yang memiliki basis kuat sebagai pimpinan daerah. Menurut kami, ini jauh lebih sehat untuk waktu jangka panjang," katanya.

Apalagi, selain soal Jawasentris, PKB juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk memperluas dukungan di luar dari basis pemilih loyalnya selama ini, Nahdlatul Ulama.

"Selama ini, imej yang diperlihatkan PKB adalah kalau bicara PKB ya NU, kalau membahas NU ya PKB," katanya.

"Jumlah masyarakat NU memang cukup besar di Indonesia. Namun yang perlu diingat, dengan jumlah yang besar NU juga memiliki daya tarik bagi partai lain. Hal ini pula yang seharusnya diwaspadai PKB," katanya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved