Virus Corona di Surabaya
Kejari Surabaya Gelar Tes Swab untuk Pegawai 20-21 Januari, Hasil Hari Pertama Zero Covid-19
Kejari Surabaya menggelar tes swab PCR pada tanggal 20-21 Januari 2021. Upaya pencegahan dini penyebaran virus Corona. Begini hasil tes hari pertama.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Hefty Suud
Reporter: Syamsul Arifin | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama dua hari berturut-turut, pada tanggal 20-21 Januari 2021, Kejari Surabaya menggelar tes swab PCR untuk pegawainya.
170 pegawai satu per satu jalani tes usap tersebut.
Kepala Kejari (Kajari) Surabaya Anton Delianto yang diteruskan Kasi Intel Fathurrohman mengatakan tes usap ini guna pencegahan dini penyebaran virus Corona ( Covid-19 ).
Baca juga: 650 Pelanggar Protokol Kesehatan Terjaring Selama PPKM Surabaya, Mayoritas Tidak Memakai Masker
Baca juga: 2 Kecamatan di Bojonegoro Banjir 1 Meter Akibat Hujan Deras Sore-Malam, Satu Jembatan Ambruk
“Tes (swab) ini diikuti oleh seluruh staf. Mulai dari pimpinan, jaksa hingga honorer. Sengaja pelaksanaan tes kita gelar secara bertahap, yaitu dua kali. Untuk efisiensi operasional kantor. Jadi bagi pegawai yang tes tahap pertama hasilnya dinyatakan negatif, bisa langsung melanjutkan aktifitas kerja keesokan harinya, dan sebaliknya,” kata Fathur, Kamis, (21/1/2021).
Tes ini turut bekerjasama dengan pihak Dinkes Kota Surabaya.
Tim medis sudah mengeluarkan hasil tes swab PCR tahap pertama yang digelar pada Rabu (20/1/2021) kemarin.
Baca juga: BREAKING NEWS - Aryn Williams Resmi Hengkang dari Persebaya, Bajul Ijo Kini Tanpa Pemain Asing
Baca juga: Kontrak Pemain Segera Habis, Arema FC Siapkan Langkah Pagari Pemainnya
“Alhamdulillah tes pertama yang diikuti sebanyak 85 pegawai hasilnya negatif semua alias zero. Selanjutnya kita tinggal menunggu hasil tes tahap 2 yang sedang dilaksanakan hari ini. Semoga hasilnya pun juga bagus, alias tidak ada yang dinyatakan positif,” ungkapnya.
Disamping itu, Fathur juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih memanfaatkan pelayanan online yang telah disediakan jajarannya.
“Hal itu untuk meminimalisir kerumunan, bagaimanapun juga saat ini kita harus tetap secara ketat menjalankan 3M,” pintanya.