Ratusan Kilogram Limbah Masker Masuk TPA Tulungagung, Begini Perlakuan Sebelum Dibuang
Ratusan kilogram sampah masker masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung, Jawa Timur.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Ratusan kilogram sampah masker masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Segawe Tulungagung, Jawa Timur.
Padahal sampah masker termasuk limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
Ratusan kilogram sampah masker itu berasal dari pembuangan masyarakat.
"Masyarakat tidak bisa disalahkan. Karena edukasinya memang belum sampai di sana," terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka.
Didik memaparkan, selama ini ada dua jenis masker yang dipakai masyarakat.
Jenis pertama adalah masker kain yang bisa dipakai berulang kali.
Setelah dipakai masker ini tinggal dicuci dan bisa dipakai lagi.
Baca juga: Pantas Kiwil Tak Takut Berpisah, Rohimah Bongkar Kelakuan Suami: Masih Berharap Kembali sama Meggy
Baca juga: KPU Kabupaten Kediri Resmi Tetapkan Dhito-Dewi Jadi Bupati dan Wabup Kediri
Baca juga: Penindakan di Surabaya Diperketat, Ratusan KTP Pelanggar Protokol Kesehatan Diblokir
Sementara jenis ke-2 adalah masker sekali pakai, seperti masker medis.
Masker ini wajib dibuang setelah dipakai, dan tidak bisa dicuci untuk dipakai lagi.
Masker jenis inilah yang banyak ditemukan di tempat sampah, hingga masuk ke TPA.
"Masker ini seharusnya tidak langsung dibuang karena mengandung kuman," sambung Didik.
Agar tidak menyebarkan kuman, termasuk virus corona, masker yang akan dibuang disarankan untuk direndam dalam deterjen.
Setelah direndam 5-10 menit kuman akan mati, dan masker bisa dibuang seperti biasa.
Proses pembuangan ini yang selama ini belum dilakukan warga.
"Memang ribet, tapi itu akan efektif membunuh virus corona yang tengah menjadi pandemi," tutur Didik kepada TribunJatim.com.
Masker tidak disarankan untuk dibakar.
Sebab pembakaran dengan api biasa tidak memenuhi syarat pemusnahan limbah B3.
Sesuai prosedur, limbah medis dimusnahkan dengan mesin insenerator.
"Selain itu bahan masker itu kan bermacam-macam. Jika dibakar akan menimbulkan masalah baru, terjadi pencemaran," pungkas Didik kepada TribunJatim.com.