'Ya Allah Ya Allah', Tragedi Kakek Tarmin Disengat Tawon & Langsung Tewas, Warga Lari Dengar Jeritan
Meski sempat ditolong warga, namun nyawa pria 62 tahun itu tak terselamatkan dan meninggal di lokasi kejadian.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Tragedi kakek tewas disengat kawanan tawon kembali menjadi sorotan publik.
Detik-detik kakek Tarmin tewas diserbu tawon dikuak warga.
Namun, kakek Tarmin terlambat ditolong dan tewas di tempat.
Baca juga: Terjawab Sudah Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh? Usaha yang Dilakukan Pilot Terekam, Kerusakan
Dilansir TribunJatim.com dari TribunJateng, kakek Tarmin diserang tawon jenis Affinis atau tawon vespa.
Kakek Tarmin berusia 62 tahun.
Kakek Tarmin diserang kawanan tawon vespa atau tawon ndas saat mencari rumput.
Baca juga: Meninggal Tak Lihat Usia, Ratapan Keluarga Korban Sriwijaya Air, Ayah-Ibu-Adik Dimakamkan 1 Liang
Beberapa saksi berujar, Tarmin diserang kelompok tawon saat mencari rumput di Dusun Krasak, Kelurahan Sugihwaras, Pemalang.
Meski sempat ditolong warga, namun nyawa pria 62 tahun itu tak terselamatkan dan meninggal di lokasi kejadian.
Dipaparkan Bhabinkantibmas Sugihwaras, Polsek Pemalang, Aiptu Fahrudin Ali Ahmad, insiden yang memakan korban jiwa itu terjadi Sabtu siang.
"Kejadian itu siang tadi, korban merupakan warga Kecamatan Warureja, Tegal yang mencari rumput di wilayah Dusun Krasak," jelasnya, Sabtu (23/1/2021).

Dilanjutkannya, korban tak mengetahui ada sarang tawon di semak-semak saat ia mencari rumput.
"Karena hal itu korban diserbu kawanan lebah hingga meninggal dunia.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ada bekas puluhan sengatan lebah di tubuh korban," ucapnya.
Aiptu Fahrudin menerangkan, jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka dan diurus oleh keluarga.
"Sebagai antisipasi, Polres Pemalang mengimbau segera melapor jika mendapati adanya sarang tawon.
Supaya segera ditangani," jelasnya.
Baca juga: Sikap Lain Anak Sule saat Nathalie Hoslcher Keguguran, Curhat Sang Ibu: Di Luaran Sana Menyakitkan
Adapun Bahrudiin, warga Dusun Krasak yang menolong korban menuturkan, ia mendengar teriakan dari Tarmin.
"Korban berteriak Ya Allah ya Allah, saya yang mendengar langsung berlari ke lokasi, mengetahui banyak tawon saya pakai jas hujan untuk berlindung," katanya.
Ia menerangkan, karena banyak tawon, Bahrudiin meminta tolong ke warga yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Namun saat warga datang, Tarmin sudah meninggal dunia, dan kami menghubungi pihak kepolisian," tambahnya.
Fakta Bahaya Tawon Ndas
Tawon ndas yang memiliki nama ilmiah Vespa affinis merupakan jenis tawon yang berbahaya.
Hal ini dibuktikan dari kasus serangan tawon ndas yang terjadi di beberapa daerah Jawa Tengah, yaitu Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Demak, Semarang, Pemalang, dan Kudus.
Bahkan, peneliti tawon Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho, mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan ini, laporan kasus serangan tawon ndas sudah menjalar ke daerah lain mulai dari Bekasi, Sukabumi, hingga Medan.
Baca juga: BERITA TERPOPULER SELEB: Duka Nathalie Holscher Keguguran hingga Sosok Cimoy Montok Kembaran Lesty
Tawon ndas sangat mudah dikenali dari gelang warna kuning atau oranye di perutnya.
Lalu, kemiripan bentuknya dengan vespa piaggio membuat serangga ini diberi nama ilmiah Vespa affinis.
Berikut adalah lima fakta tentang tawon ndas atau Vespa affinis yang harus Anda ketahui
1. Merupakan jenis social wasps (hidup dalam kelompok)
Hari menjelaskan, sebagai salah satu jenis dari social wasps, tawon ndas memiliki sistem bermasyarakat atau hidup berkelompok seperti lebah.
Hal ini membuat membuat tawon ndas memiliki fase pemeliharaan anak (maternal care)
2. Habitatnya di mana-mana
Tawon ndas merupakan pemangsa larva yang dapat ditemukan di berbagai tempat.
"Seluruh tawon ini umum dijumpai di semua jenis habitat, jadi ada di mana-mana. Ada di hutan, di rumput, bahkan ada di kawasan bakau (mangrove), dia sampai ke ekosistem buatan manusia seperti lahan pertanian, kompleks urban atau kawasan permukiman dia ada semua," kata Hari saat ditemui dalam Science Briefing di LIPI, Cibinong, Kamis (5/12/2019).
Itulah sebabnya, tawon ndas juga berfungsi sebagai pembasmi hama di lahan pertanian.
3. Aktif pada siang hari
Tawon ndas merupakan hewan yang berdarah dingin sehingga memerlukan suhu udara yang panas, khususnya pada siang hari, untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuhnya.
“Kalau suhu turun, dia cenderung tidak aktif, malam hari juga tidak aktif, atau ketika siang hari namun mendung atau hujan itu tidak terlalu aktif,” ungkap Hari Oleh sebab itu, pemindahan tawon lebih aman dilakukan sore atau malam hari.
4. Tawon yang dapat menyengat adalah betina
Hanya tawon betina yang dapat menyengat karena memiliki organ penyengat dan memiliki venom atau racun.
“Jadi tawon jantan tidak dapat menyengat, dia hanya menusuk, dia sama-sama punya semacam penyengat tetapi dia (tawon jantan) tidak menyengat” sambung Hari.
5. Mengeluarkan feromon saat sengatan pertama
Tawon ndas bersifat sangat agresif jika dalam posisi terganggu, dan ia memiliki feromon yang berfungsi sebagai peringatan bahaya bagi tawon-tawon lainnya.
Feromon yang dikeluarkan tawon ndas saat sengatan pertama memicu tawon-tawon lain ikut menyerang, seperti yang diungkapkan Peneliti biologi LIPI Rosichon Ubaidillah, dilansir dari artikel Kompas.com (04/07/2019).
Sengatan bersama-sama inilah mematikan bagi manusia karena bisa menimbulkan anafilaksis atau reaksi alergi berat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ya Allah! Teriak Tarmin Sebelum Tewas Diserbu Kawanan Tawon Vespa saat Mencari Rumput dan 5 Fakta Tawon Ndas yang Harus Diketahui, dari Waktu Aktif sampai Feromon.