Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jarang Disorot Ancaman Virus Nipah, Belum Ada Vaksin, Gejala Mirip Corona? 'Disertai Kantuk-Bingung'

Tingkat kematian virus Nipah berkisar antara 40 hingga 75 persen, tergantung lokasi terjadinya wabah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Sudarma Adi
Pixabay
ILUSTRASI Kelelawar yang sering membawa virus mematikan. 

TRIBUNJATIM.COM - Pernahkah Anda mendengar tentang virus Nipah?

Kini virus Nipah disebut-disebut menjadi ancaman berikutnya untuk dunia.

Karena itu, ketika dunia berfokus pada Covid-19, para ilmuwan bekerja keras untuk memastikan virus Nipah tidak menyebabkan pandemi berikutnya.

Seperti apa gejala dan cara penularan virus Nipah?

Apakah virus Nipah mirip virus Corona ( Covid-19 ) ?

Ilustrasi kelelawar buah. Kelelawar buah adalah inang virus Nipah yang bisa menjadi ancaman pandemi di Asia.
Ilustrasi kelelawar buah. Kelelawar buah adalah inang virus Nipah yang bisa menjadi ancaman pandemi di Asia. (Shutterstock)

Virus Nipah Belum Memiliki Vaksin

Tingkat kematian untuk virus Nipah mencapai 75 persen dan belum ada vaksin.

Pada Januari 2020, Supaporn Wacharapluesadee menjadi salah satu peneliti yang ditunjuk pemerintah Thailand untuk menganalisis sampel dari penumpang pesawat yang baru tiba dari Wuhan.

Ia dan timnya berhasil mendeteksi kasus pertama Covid-19 di luar China.

Sekarang, Wacharapluesadee memantau ancaman yang berpotensi menjadi pandemi berikutnya.

Ia memimpin Thai Red Cross Emerging Infectious Disease-Health Science Centre, lembaga penelitian yang meneliti penyakit-penyakit infeksi baru (emerging), di Bangkok.

Baca juga: MUNCUL Bukti Varian Baru Virus Corona Lebih Mematikan, PM Inggris Sebut Menyebar Lebih Cepat: Kuat

Sepanjang kariernya, Wacharapluesadee dan para koleganya telah meneliti ribuan sampel kelelawar dan menemukan banyak virus baru

Sebagian besarnya adalah virus corona, tapi juga ada banyak penyakit mematikan lain yang dapat menular ke manusia.

Salah satunya adalah virus Nipah.

Virus ini dibawa oleh kelelawar buah, yang merupakan inang alaminya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved