Purnoaji Penyandang Disabilitas di Blitar Sukses Tekuni Usaha Kerajinan Truk Mainan dari Limbah Kayu
Purnoaji, penyandang disabilitas di Kota Blitar yang sukses menekuni usaha kerajinan truk mainan dari limbah kayu.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
Dia sempat membuat kerajinan gantungan kunci berbahan batok atau tempurung kelapa.
Usaha kerajinan gantungan kunci dari tempurung kelapa milik berhenti setelah harga bahan bakunya mahal.
"Saya cari ide membuat kerajinan dari kayu yang bahan bakunya murah. Akhirnya membuat truk mainan berbahan kayu limbah," katanya.
Dia bercerita, ide membuat kerajinan truk mainan anak berbahan limbah kayu juga tanpa disengaja.
• Masker Painting Cantik Kreasi Diah Gardenia, Ada Berbagai Motif, Merak Sampai Gegunungan
Awalnya, dia iseng membuatkan truk mainan untuk anaknya. Setelah truk mainan jadi, ada tetangga yang juga ingin dibuatkan.
Lalu, secara getok tular, dia mendapat pesanan truk mainan dari penjual suvenir di kawasan wisata Makam Bung Karno.
Usaha itu akhirnya dia tekuni sampai sekarang.
"Saya membuat kerajinan truk mainan baru jalan sekitar lima tahun ini," katanya.
Purnoaji mengerjakan pembuatan kerajinan truk mainan hanya dengan dibantu istrinya, Sri Yanuarti (40).
Istrinya membantu mengecat dan finishing dalam pembuatan kerajinan truk mainan. Sedang, pemotongan kayu dan perakitan truk mainan dikerjakan sendiri oleh Purnoaji.
Dia membeli kayu limbah jenis waru dan mahoni dari tempat penggergajian di Blitar.
Kayu limbah itu diolah dan dipotong menyesuaikan ukuran truk mainan yang akan dibuat.
Untuk alat pengerjaannya, dia harus memodifikasi sendiri menyesuaikan dengan kondisi fisiknya.
"Saya pernah beli alat pasrah kayu pabrikan, tapi malah tidak bisa pakai. Karena buatan pabrik rata-rata standarnya tangan kanan. Sedang saya hanya tangan kiri, akhirnya modifikasi alat sendiri," ujarnya.
Setelah semua bahan siap, Purnoaji tidak butuh waktu lama untuk merakit truk mainan. Dalam sehari, dia bisa merakit sebanyak 50 truk mainan.