Ratusan Hektare Tanaman Padi dan Bawang Merah di Tulungagung Rusak Terdampak Banjir
Ratusan hektare tanaman padi dan bawang merah di Tulungagung rusak akibat terdampak banjir. Sawah-sawah itu berada di 31 desa di 9 kecamatan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Banjir yang melanda wilayah Tulungagung pada Rabu (3/2/2021) dan Kamis (4/2/2021) mulai berdampak pada lahan pertanian.
Hingga Jumat (5/2/2021) sore, terjadi kerusakan lahan pertanian seluas 876,39 hektare.
Sawah-sawah yang terdampak berada di 31 desa di 9 kecamatan.
“Selain tanaman padi, banjir kemarin juga merusak tanaman bawang merah,” terang Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suprapti, Jumat (5/2/2021).
Rincian kerusakan tanaman terdiri dari 876 hektare padi, dan 0,39 hektare bawang merah.
Luas bawang merah tidak terlalu luas, karena bukan komoditi utama di Tulungagung.
• Sedang Naik Daun, Penjual Nasi Goreng Viral di Tulungagung Selalu Ditunggu Umpatannya oleh Pembeli
• Air Lumpur Kuning Meluap dari Sungai dan Memutus Jalur di Desa Pojok Campurdarat Tulungagung
Kerusakan padi paling luas ada di Kecamatan Rejotangan, mencapai 281 hektare di 13 desa.
Sementara di Kecamatan Kalidawir ada 281 hektare di 6 desa.
Desa terluas yang mengalami kerusakan tanaman padi ada di Desa Domasan, mencapai 140 hektare.
Tanaman padi yang rusak berusia antara 14 hari hingga 40 hari.
“Biasanya kerusakan total baru akan terjadi jika terendam selama 5 hari,” sambung Suprapti.
• Dua Pekan PPKM, Ponorogo Masuk Zona Oranye, Bupati Ipong: Kesadaran Masyarakat Patuhi Prokes Tinggi
• Fasilitas RS Lapangan Joglo Dungus Madiun untuk Pasien Covid-19, Ada 150 Bed Hingga Lingkungan Asri
Tanaman padi yang rusak akan dibantu melalui Asuransi Usaha Tani Padi.
Namun diakui, masih banyak petani yang belum ikut dalam program asuransi ini.
Sedangkan yang tidak ikut asuransi, akan diusahakan dengan bantuan padi.