Tim Psikolog Umsida Beri Pendampingan pada Santri dan Puluhan Pengajar Pesantren Al- Furqon Laren
Insiden kebakaran yang pernah melanda Pesantren al-Furqon Laren Lamongan Jawa Timur dua pekan berturut - turut (1, 8/1/2021) menyisakan trauma
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
Reporter: Hanif Manshuri | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Insiden kebakaran melanda Pesantren al-Furqon Laren Lamongan Jawa Timur dua pekan berturut - turut (1, 8/1/2021) menyisakan trauma tersendiri bagi para santri dan ustaz -ustazahnya.
Untuk memulihkan trauma yang mereka alami, Tim Psikososial Prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida ) melakukan pendampingan psikis bagi mereka.
"Kita diminta, dan kegiatan trauma healing ini diharapkan bisa mengurangi rasa trauma santri dan ustadz, ustadzah. Sehingga mereka siap secara psikis dan fisik untuk kembali belajar dengan rasa aman dan nyaman, " kata Dekan FPIP Umsida, Akhtim Wahyuni kepada Surya.co.id (Tribunnews.com grup), Minggu (7/2/2021).
• Dua Pesta Nikah di Satu Desa di Kabupaten Trenggalek Dibubarkan
Tim Psikososial Umsida yang digawangi Ghozali Rusyid Afandi bersama 6 anggotanya memberikan pendampingan dalam desain trauma healing bagi santri yang terdampak secara langsung atas kejadian pembakaran tersebut.
Kelas trauma healing dikhususkan bagi santri, masing-masing santri putra terdiri dari 43 anak dan santri putri 47 anak. "Kita desain dalam kelas yang relax dan membahagiakan. Diawali dengan ice breaking untuk mencairkan suasana kelas, " katanya.
Kemudian dilakukan terapi kognitif yaitu menyadarkan adanya belief system yang kurang tepat agar dapat berkurang kecemasan anak, dan diputarkan video motivasi dan relaksasi dengan hipnoterapi.
Sedang sebanyak 40 tenaga pengajar di Ponpes diberikan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), relaksasi otot progressive dan skill Psychological First Aid (PFA) yaitu, skill memberikan pertolongan pertama problem psikologi.
Jadi selain siswa juga para guru, sehingga para tenaga pengajar dapat mendampingi santri jika sewaktu-waktu ada problem psikologi yang dialami oleh santri sebagai akibat dari kejadian ini atau kejadian lain yang memberikan dampak trauma.
Dekan kelahiran Laren ini berharap, kegiatan trauma healing ini bisa mengurangi rasa trauma santri dan ustadz/ustadzah.
Sehingga mereka siap secara psikis dan fisik untuk kembali belajar dengan rasa aman dan nyaman. Pihaknya juga memastikan akan memberikan bimbingan penguatan bagi keluarga besar Pesantren al-Furqon.
" Pokoknya kita Tim Psikososial Umsida siap untuk mendampingi kembali, " pungkasnya. (Hanif Manshuri)