Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terkuak Alasan Pembunuh Weni Tancapkan Bambu di Organ Vital, Sikap Korban Firasat Keluarga: Diam

Ternyata terkuak alasan pembunuh Weni Tania gadis tewas menancapkan bambu di bagian dubur korbannya, semua berawal dari rasa cemburu yang membara.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com
Terungkap alasan Weni Tania ditusuk pakai bambu oleh pembunuhnya ternyata terbakar api cemburu 

"Perginya dari hari selasa, katanya mau ke rumah temennya yang dekat pasar Wanaraja, udah itu pergi ke rumah pacarnya naik angkot entah kemana," kata Ai Kusmiati (40) yang merupakan Bibi Weni, saat ditemui Tribunjabar di rumah duka.

Ai tak menaruh curiga apapun karena menurutnya Weni memang kerap berpegian ke rumah temannya.

"Ya kata temannya itu yang perempuan yang orang pasar itu, dia bilang ponakan saya naik angkot mau ke pacarnya," ujar Ai.

Saat itu, lanjut Ai, Weni pergi meninggalkan rumah seorang diri dengan terburu-buru.

"Berangkatnya sendiri, pas berangkat kayak yang terburu-buru, sampe rumah lupa dikunci, kan biasanya kalo mau pergi lama rumah suka dikunci," katanya.

Weni yang hidup sendiri membuat keluarga mengira bahwa dirinya sudah pulang, namun tetangganya menanyakan kondisi rumah yang terlihat gelap.

"Kata tetangga, Weni kemana ko rumahnya gelap, baru lah kami mencari sana-sini, setelah beberapa hari ada kabar ia ditemukan sudah hilang (meninggal)," ucapnya.

Semasa hidup Weni memang tidak banyak berkomunikasi dengan keluarga, ia adalah sosok pendiam.

"Orangnya pendiam, kalo ada apa-apa tidak pernah bicara, kadang dikasih makan juga harus dianterin baru bisa makan," ucap Ai.

WN, gadis yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan ternyata hidup jauh dari orang tua.

Menurut keterangan salah seorang keluarga, Ai Kusmiati (40), WN sudah tidak hidup dengan orang tua sejak umur 1 tahun.

Orang tuanya bercerai lalu ayahnya meninggal dunia.

"Sejak ibunya bercerai, ia sudah ditinggal sejak umur satu tahun, ibunya berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW," katanya, Sabtu (6/2/2021).

Sejak saat itu WN diurus oleh bibi dan neneknya.

"Kadang, ya di rumah neneknya, kadang juga di sini di rumah bibi dan uwa nya, ya bisa dikatakan dia hidup tanpa perhatian langsung orang tua kandung," ucapnya.

Menurutnya, WN tumbuh menjadi orang yang pendiam.

"Kalo mamahnya pulangnya dia (Weni) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalo sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.

Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.

"Kami syok waktu dengar kabar itu, ya mau gimana lagi, yang sudah pergi tak akan kembali, mamahnya di Arab apalagi histeris, gak kebayang mau gimana-gimana tapi tidak bisa pulang," ucapnya.

Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.

Sementara itu Ibunda WN yang berada di Arab Saudi tak henti-hentinya menangis atas kepergian anaknya.

Nurjanah (42) ibunda Weni meminta pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya.

"Semoga pihak kepolisian segera mengungkap, pelaku harus dihukum dengan hukuman yang setimpal," kata Nurjanah saat dihubungi via telpon melalui Kades Desa Sindangratu, Yuyu Sunia.

Sosok Pembunuh Weni, Gadis dengan Organ Vital Ditusuk Bambu: Punya Kejahatan Lain, Hidup Korban Pilu

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved