Intip Perayaan Tahun Baru Imlek 2021 di Kampung Pecinan Surabaya, Sederhana, Mengurangi Kerumunan

Reporter ; Syamsul Arifin | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzi Li di Kampung Pecinan, Kapasan Dalam Surabaya digelar sederhana. 

Pada momen tahun Kerbau Logam ini, warga guyub menghias kampungnya dengan khas budaya Tionghoa. 

Ketua RW 8 Kapasan Dalam, Djaya Soetjianto mengaku, hal ini dilakukan guna menjaga tradisi dan momen kemeriahan Tahun Baru Imlek 2021, meski kini berada di tengah pandemi. virus Corona ( Covid-19 ).

• Niat Puasa Rajab yang Dimulai Besok serta Keistimewaannya, Pintu Surga Dibuka dan Dosa-dosa Dihapus

• Kronologi Aksi Mamat, Penipu Bermodus Tukar Uang Receh, Ngaku-ngaku Pegawai SPBU di Surabaya

 "Seluruh kawasan di 6 gang dipenuhi ornamen khas Tionghoa, seperti lampion, mural, hingga sejumlah pernak pernik penyemaraknya," terangnya, Jumat, (12/2/2021). 

Warganya tetap menghormati Perwali 67 tahun 2020 terkait pencegahan Covid-19 selama merayakan Tahun Baru Imlek. 

Oleh karena itu, tak ada perayaan meriah seperti tahun sebelumnya. Akhirnya, disepakati dengan membuat mural di dinding rumah masing-masing. 

• Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama Baru 72 Persen, Dinkes Trenggalek Panggil Ulang yang Belum Divaksin

• 5 Lagu Imlek 2021 Paling Populer, Cocok Didengarkan di Tahun Baru China bersama Keluarga di Rumah

Akan tetapi, ada perwakilan warga Tionghoa yang berinisiatif untuk menggunakan kostum Dewa Uang atau Dewa rejeki yang kerap disebut dengan Cai Sen Ye berkeliling ke beberapa rumah warga. 

Hal itu hanya sebagai syarat saja agar perayaan Imlek tahun ini diberkahi dan dalam lindungan.

"Ada Dewa Rejeki saja, tadi keliling ke rumah warga. Pastinya menerapkan protokol kesehatan dan kami juga tak membuka open house seperti tahun-tahun sebelumnya, kami mengurangi kerumunan," lanjutnya.

Kampung ini termasuk kampung tangguh yang kini nol kasus Covid-19.