Wagub Emil Dardak, Sosok di Balik Wajah Baru Pasar Pon Trenggalek
Setelah terbakar pada tahun 2018, Pasar Pon Trenggalek akhirnya bisa digunakan kembali. Bahkan, bangunan baru Pasar Pon Trenggalek siap menampung 700
Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah terbakar pada tahun 2018, Pasar Pon Trenggalek akhirnya bisa digunakan kembali. Bahkan, bangunan baru Pasar Pon Trenggalek siap menampung 700 pedagang.
Jika dari pengamatan desain Pasar Pon Trenggalek yang baru mirip Convent Garden Market dan Royal Opera House London. Terutama pada bagian atapnya.
"Iya memang terinspirasi dari sana," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, pada Jumat, 12 Februari 2021.
• 600 Lebih KTP Elektronik Milik Warga Kota Batu Belum Diambil di Dispendukcapil
Emil bercerita saat acara kelulusan magisternya di Universitas Oxford tahun 2017, muncul ide untuk mengadopsi desain atap arc terbuka Convent Garden Market, London dan fasad depan Royal Opera House di London.
"Covent Garden Market sebenarnya jauh lebih kecil bentang arc-nya, maka dilakukan modifikasi untuk Pasar Pon Trenggalek dengan penerapan fasad depan yang lebih artistik sesuai Royal Opera House," ujar mantan Bupati Trenggalek ini.
Akhirnya, ketika pembangunan dimulai pada bulan Mei 2020, konsep bangunan mengadopsi kedua bangunan di London tersebut. Pembangunan sendiri dimulai dengan peletakan batu pertama di sisi tengah lahan Pasar Pon.
Dia berharap pasar tradisional berkonsep bangunan hijau itu bisa menjadi ikon dan lokasi tujuan mampir orang-orang yang datang ke Trenggalek. Pedagang yang nanti berjualan di Pasar Pon Trenggalek juga harus dapat tampil dengan baik.
"Sehingga jadi daya tarik bagi siapa saja yang berkunjung ke Trenggalek," kata Emil.

Dia bersyukur proses pembangunan dapat terlaksana sesuai rencana. Dia juga berharap Pasar Pon ini dapat menjadi tonggak perekonomian di Trenggalek.
Ini menjadi tonggak atau monumen untuk membangun ekonomi kerakyatan di Trenggalek," kata Emil.
Pemprov Jatim mengaku akan ikut serta dalam mendukung kesuksesan Pasar Pon, salah satunya dengan mengintegrasikan dengan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo). Sehingga perkembangan harga kebutuhan bahan pokok dapat terpantau dengan mudah.
"Kemudian yang berikutnya, kami sudah ada Artificial intelligence (AI), ini sudah diterapkan di beberapa pasar di Jatim," jelas Emil.