Penanganan Covid
Wakil Bupati Nganjuk Positif Covid-19, Jalani Isolasi di RSUD Kertosono Bersama Istri dan Anak
Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, dinyatakan positif Covid-19, kini menjalani isolasi di RSUD Kertosono bersama istri dan anaknya.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
Reporter: Achmad Amru Muiz | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi terkonfirmasi positif Covid-19 (virus Corona).
Hal itu diketahui setelah Marhaen Djumadi melakukan tes swab di RSUD Nganjuk dengan hasil positif.
"Benar, kami positif Covid-19, dan saat ini sudah menjalani isolasi di RSUD Kertosono Nganjuk," kata Marhaen Djumadi saat dikonfirmasi via ponselnya, Jumat (19/2/2021) sore.
Dijelaskan Marhaen Djumadi, dirinya baru merasa tidak enak badan pada Kamis (18/2/2021).
Selanjutnya dia pun melakukan test swab.
"Ternyata hasilnya positif Covid-19, ya sudah langsung isolasi ini," ucap Marhaen Djumadi.
Marhaen Djumadi mengatakan, sebenarnya dia melakukan rapid test antigen setiap minggu.
Minggu lalu, istri dan anak pertama serta anak ketiganya reaktif.
Baca juga: Trauma Healing Anak-anak Korban Longsor, Bunda Paud Kabupaten Nganjuk Bawakan Boneka Menik Menuk
Baca juga: Percepat Komunikasi, Diskominfo Kota Madiun Distribusikan 30 HT ke Camat dan Lurah
Hasil tersebut ditindaklanjuti dengan tes swab dan hasilnya positif Covid-19.
Istri dan dua anak Marhaen Djumadi kemudian menjalani isolasi di RSUD Kertosono Nganjuk.
Namun hasil rapid test antigen Marhaen Djumadi minggu lalu nonreaktif.
"Karena saat ini saya juga positif Covid-19 sehingga bersama istri dan dua anak sama-sama menjalani isolasi di RSUD Kertosono," ujar Marhaen Djumadi.
Memang diakui Marhaen Djumadi, dirinya pekan ini cukup sibuk dengan terjadinya musibah tanah longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, dan banjir di sejumlah titik wilayah Kabupaten Nganjuk.
Baca juga: BPCB Jatim Persiapkan Pemugaran Candi Mirigambar Tulungagung, Ada Cerita Panji di Balik Reliefnya
Baca juga: Anak di Trenggalek Tega Bacok Bapak Kandung Hingga Tewas, Mengaku Dendam Merasa Dikucilkan
Hal itu menuntut dirinya harus kesana-kemari untuk ikut menangani musibah bencana alam yang terjadi di Nganjuk.