Truk Ekspedisi Tujuan Semarang dan Kalimantan Terbakar di Gresik
Sebuah truk ekspedisi yang berangkat dari Sidoarjo terbakar di Jalan Raya Dusun Brak, Desa Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan pada Sabtu (20/2/2021)
Penulis: Willy Abraham | Editor: Januar
Reporter: Willy Abraham | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebuah truk ekspedisi yang berangkat dari Sidoarjo terbakar di Jalan Raya Dusun Brak, Desa Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan pada Sabtu (20/2/2021) malam. Sejumlah paket yang akan dikirim ke Semarang dan Kalimantan itu dilalap si jago merah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, truk ekspedisi tersebut dikemudikan oleh Romadon (36), warga Desa Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Truk dengan nomor polisi AG 8746 UA.
Kasubbag Humas Polres Gresik, AKP Bambang Angkasa mengatakan, sopir truk berangkat dari kawasan industri Berbek, Sidoarjo menuju Semarang. Saat melintas di Gresik, sekitar pukul 23.00 wib, sopir melihat ada kepulan asap muncul di kendaraan. Kemudian, truk yang membawa segala jenis paket itu berhenti di bahu jalan.
Baca juga: Polresta Malang Kota Gelar Patroli Blue Light, 19 Kendaraan Balapan Liar Diamankan
"Hanya sebagian barang. Apinya dari barang mungkin gesekan atau bagaimana. Truk ekspedisinya Jaya Lintas Samudra," kata Bambang, Minggu (21/2/2021).
Dibantu warga, sopir truk berusaha mengevakuasi paket milik konsumen. Paket-paket itu diantaranya berisi barang seperti spare part sepeda motor, rokok dan barang-barang lainnya.
"Ada tiga damkar memadamkan, tidak ada korban jiwa, pemiliknya langsung datang," tambahnya.
Kepala PMK Gresik, Eka Prapangasta mengatakan butuh membutuhkan waktu hampir dua jam untuk memadamkan api. Petugas dari pemadam kebakaran menyemprotkan air ke titik api di badan truk tumpukan paket. Petugas kemudian melakukan pembahasan untuk memastikan tidak ada titik api yang masih hidup.
"Pukul 01.00 Wib selesai pemadaman," tutur Eka.
Belum diketahui berapa kerugian yang ditaksir akibat truk ekspedisi yang terbakar tersebut. Paket milik konsumen yang berhasil dievakuasi itu langsung dikirim kembali menuju Semarang dan Kalimantan menggunakan armada lainnya. (wil)