Tusuk Terapis Pijat, Pelaku Ngibrit Tanpa Busana, Sembunyi Malah Dihantui Korban Nangis di Pohon
Setelah tusuk wanita terapis pijat, pelaku ngibrit telanjang bulat, saat sembunyi malah dihantui korban nangis di atas pohon.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Telah bunuh wanita terapis pijat, pelaku sempat kabur dan bersembunyi.
Namun, selama buron tersebut, pelaku ketakutan karena dihantui wanita terapis pijat yang dibunuhnya.
Di tempat persembunyiannya, dia sering dihantui korban seperti suara wanita menangis kesakitan di atas pohon.
Baca juga: Terungkap Kebiasaan Jorok Nissa Sabyan di Balik Sifat Kalem, Pernah Mengaku di Depan Bandnya
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita pekerja terapis pijat tradisional ditemukan tewas berlumuran darah di dalam ruangan tengah rumah pijat Berkah.
Tepatnya di Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2/2020), sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi dari kepolisian menyebutkan, identitas korban bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.
Korban tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka tusuk benda tajam pada bagian leher.
Sang terapis pijat meninggal mengenaskan bersimbah darah dalam keadaan setengah telanjang tidak pakai celana.
Baca juga: 2 Tahun Dikubur Sendiri, Nestapa Istri Sah Ayus 3 Kali Pergoki: Memaafkan, Nissa Sabyan Terus Ulangi
Pelaku juga menyerang wanita bernama Tatik (47) warga Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Saat itu, Tatik mau menolong korban, namun pelaku membacok pakai parang yang mengakibatkan luka sayatan pada telinga kiri.
Kondisi Tatik sekarat dan dalam perawatan intensif di rumah RS Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Setelah melakukan pembantaian tersebut, pelaku kabur melarikan diri mengendarai motor Honda Beat dalam kondisi telanjang bulat dan membawa tas ransel.
Warga setempat, Eky Dermawan (36) mengatakan, dia mendengar jeritan wanita berteriak minta tolong yang berasal dari dalam rumah pijat.
Eky berupaya mengejar pelaku pembantaian yang melarikan diri menuju pintu belakang, namun tersangka kabur mengendarai motor ke jalan raya.
"Pelaku mengendarai motor Beat tidak mengenakan pakaian yang ciri-cirinya postur tubuh tinggi usia sekitar 45 tahun," bebernya kepada TribunJatim.com.

Baca juga: Kalut Dikejar Cicilan Rp250 Juta, Iis Dahlia Kini Jualan Pempek sampai Goreng Sendiri, Alemong
Anggota Polres Mojokerto Kota berupaya menangkap tersangka dengan menyebarkan 2.000 sketsa wajah pelaku pembunuhan di rumah pijat Berkah tersebut.
Selama 2 pekan, polisi menemukan titik terang mengetahui keberadaan tersangka bersembunyi di Magetan, Jawa Timur.
Tersangka akhirnya berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, pada pada Kamis (18/02/2021).
Adapun barang bukti yang disita yaitu baju lengan pendek warna biru dan celana jeans warna hitam milik tersangka yang ditemukan di dalam lokasi kejadian.

"Tersangka sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan dan dinyatakan normal tersangka secara sadar melakukan perbuatan itu."
"Karena dari awal dia berniat ingin membunuh korban lantaran tidak punya (uang untuk membayar jasa pijat) jelasnya kepada TribunJatim.com.
Tersangka menggadaikan sepeda motor Honda Beat seharga Rp1 juta untuk ongkos selama buron di luar kota.
Ia sempat bersembunyi di daerah Jakarta, namun kehabisan ongkos untuk biaya hidup, sehingga dia kembali pulang ke Jombang.
"Tersangka berada di Magetan kemudian ke daerah Jakarta."
"Karena dirasa kurang membawa uang Rp1 juta, akhirnya dia kembali pulang ke Jombang," ungkap Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Rahmawati Laila, di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (19/2/2021).
Baca juga: Baru Nikah 2 Minggu, Karlie Fu Suami Ikke Nurjanah Beda Usia 16 Tahun Ungkap Kondisi Rumah Tangganya
Selama buron 2 pekan, tersangka M Irwanto (25) warga Dusun/Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, sering dihantui korban.
Tersangka mengaku selama di tempat persembunyiannya, sering dihantui korban seperti suara wanita yang menangis kesakitan di atas pohon.
Laila juga menyebutkan, tersangka bahkan sempat melihat wajah korban dalam kondisi menangis.
"Tersangka mengaku sempat melihat sosok korban yang menangis kesakitan di atas pohon," bebernya kepada TribunJatim.com.
Menurut dia, tersangka ke rumah kakaknya di daerah Kabupaten Jombang untuk meminta perlindungan karena sering dihantui korban.
"Tersangka ke rumah kakaknya dan keluarganya menghubungi orangtua yang bersangkutan."
"Dan akhirnya dia menumpang di rumah teman ibunya satu kampung di wilayah Magetan," ucap Laila.
Baca juga: Dude Harlino Dikenal Santun, Tega Sebut Alyssa Soebandono Sang Istri Seperti Ini, Jadi Sorotan
Adapun motif pembunuhan wanita terapis pijat ini karena didasari keinginan tersangka berhubungan seksual dengan korban.
Tersangka mengaku, hasrat seks yang terpendam selama 2 bulan tidak tersalurkan karena pisah ranjang dengan istrinya yang hamil anak pertama.
Tersangka adalah pelanggan rumah pijat Berkah.
Setelah berhubungan badan dengan korban, tersangka tidak mampu membayar jasa layanan pijat plus-plus bertarif Rp300 ribu.
Diketahui, tersangka sebelumnya pernah mendatangi korban di panti pijat Berkah pada tahun 2019.
Kemudian, ia kembali datang ke sana dan memang sengaja tidak membawa uang.
Tersangka lalu gelap mata nekat menghabisi nyawa wanita pekerja terapis tersebut karena tidak dapat membayar layanan pijat plus-plus.
Baca juga: Kisah Pernikahan Gus Baha, Berangkat Naik Bus Ekonomi, Tanya Mertua Apa Tidak Salah Pilih Menantu