Gubernur Jatim Khofifah Akan Hadiri Pelantikan Pengurus Baru AMSI Jatim Periode 2020-2023
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima audiensi AMSI Jatim jelang pelantikan pengurus baru periode 2020-2023.
Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa beraudiensi dengan para pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur di Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan Surabaya, Rabu (24/2/2021).
Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman mengungkapkan, pelantikan pengurus baru periode 2020-2023 akan berlangsung pada akhir Maret 2021 mendatang.
"Alhamdulillah kita sudah diterima oleh gubernur Jatim terkait dengan rencana pelantikan AMSI Wilayah Jatim yang insyaallah akan dilakukan Maret," ucapnya.
Gubernur Khofifah pun menyatakan kesiapan menghadiri pelantikan pengurus AMSI Jatim.
"Silakan ditentukan hari, tanggal dan jamnya, nanti diagendakan," ujar Khofifah sembari mengingatkan prosesi pelantikan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu Gubernur juga ingin meningkatkan sinergi dengan AMSI Jatim, termasuk akan membantu berbagai hal yang dibutuhkan untuk program sertifikasi media siber anggota AMSI Jatim oleh Dewan Pers.
Arief pun menegaskan AMSI akan membangun kebersamaan kolaborasi antara media siber dengan Forkopimda Jatim.
Selain kehadiran gubernur pada pelantikan nanti, AMSI Jatim akan menghadirkan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto untuk bisa bersama-sama menyamakan persepsi dan juga menyatukan langkah.
Antara lain menjaga kondusivitas dan menjaga kekuatan modal sosial di masyarakat agar tidak tercerai berai dengan banyaknya berita hoaks.
"Kita ini sedang mengalami multi crisis. Mulai krisis kesehatan hingga krisis ekonomi. Jangan sampai kemudian kita juga mengalami krisis kepercayaan di antara masyarakat dengan membanjirnya berita-berita hoaks, khususnya di media sosial," jelas Arief.
Oleh karena itu, kata Arief, AMSI Jatim ingin menjadi perekat juga sekaligus clearing house atau penjernih informasi yang beredar di masyarakat.
Karena AMSI adalah lembaga atau perusahaan media profesional yang dikelola dengan tetap mengindahkan kode etik jurnalistik.
"Tentunya kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang sehat, akurat dan juga benar. Tidak bohong dan tidak palsu," tandasnya.
Kendati demikian, kolaborasi tersebut tidak akan memengaruhi independensi media.