Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Longsor di Bindang Pamekasan

Mengenang 5 Santriwati Meninggal Tertimbun Longsor di Bindang Pamekasan, Mereka 'Siswi Kesayangan'

Santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah meninggal tertimbun longsor di Desa Bindang, Kabupaten Pamekasan. Sosoknya dikenal sangat baik.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Hefty Suud
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Pengasuh Pondok Pesantren Annidhamiyah, KH Muhedi saat menceritakan sosok kelima santriwatinya yang meninggal dunia akibat tertimbun longsoran tebing tanah di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021). 

Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Heftys Suud 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Pengasuh Pondok Pesantren Annidhamiyah, KH Muhedi mengungkap sosok kelima santriwatinya yang meninggal dunia tertimbun longsoran tebing tanah di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, Rabu (24/2/2021).

Dalam kenangannya, kelima santriwatinya yang meninggal dunia itu siswi yang sangat baik.

Mereka, adalah santriwati yang selalu membantu istrinya menanak nasi di dapur.

Selain itu, dalam setiap harinya, kelima santriwati tersebut juga dikenal sebagai santri yang rajin menyiapkan makan sehari-hari untuk para santri lainnya.

Baca juga: Detik-detik Jokowi Lepas Sepatu saat Melayat ke Rumah Duka Viktor Sirait, Ajudan Jadi Kebingungan

Baca juga: 54 Ahli Waris Meninggal Karena Covid-19 di Lamongan Ngaplo, Santunan dari Kemensos Dihentikan

"Lima santri yang meninggal dunia tertimbun longsoran tebing ini, merupakan siswi kesayangan istri saya," kata KH Muhedi kepada TribunJatim.com saat ditemui di Pondok Pesantren Annidhamiyah.

Ia mengaku sangat berduka sekali dan merasa kehilangan kelima santriwatinya tersebut.

Bahkan, hingga sore ini, Rabu (24/2/2021) istrinya masih shock dan tak menyangka kelima santriwati kesayangannya meninggal dunia menjadi korban longsor di Bindang Pamekasan.

"Kelima santriwati yang meninggal dunia itu memang baik sekali," ujar KH Muhedi sembari menyeka air matanya.

Menurut dia, kelima santriwatinya yang meninggal dunia tersebut sudah ada yang sekitar 6 tahun mondok di Ponpes Annidhamiyah.

Baca juga: Limbah TPA Tlekung Tak Memenuhi Standar Baku Mutu Limbah, HIPPAM Diminta Amankan Tandon Air

Baca juga: Suka Makan Nasi dan Kopi, Warga Ponorogo Temukan Cicak Berkepala Dua dan Punya Lima Kaki

Kata dia, kelima santriwatinya yang meninggal dunia itu, 1 diantaranya masih duduk di bangku SMA, 1 orang duduk di bangku MI, dan 3 orang duduk di bangku SMP.

Berikut data kelima santriwati Ponpes Annidhamiyah yang meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan dan tebing tanah yang longsor:

1. Rubiatul Adhaia, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.

2. Siti Khomariyah, santriwati berusia 16 tahun, warga Kecamatan Sumber Jambi, Kabupaten Jember.

3. Santi, santriwati berusia 14 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.

4. Nur Aziza, santriwati berusia 13 tahun, warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Kabupaten Jember.

5. Nabila, santriwati berusia 12 tahun, warga Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved