Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kisah Gus Baha Bisa Hafal Alquran Dalam Waktu Singkat dan Ujian Pakai Kertas Kosong: Diluar Nalar

kisah Gus Baha bisa hafal Alquran dalam waktu singkat dengan ujian pakai kertas kosong, benar-benar diluar nalar dan membuat orang kagum.

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Mujib Anwar
Youtube
KH Ahmad Bahauddin Nursalim - Kisah Gus Baha bisa hafal Alquran dalam waktu singkat dengan ujian pakai kertas kosong, benar-benar diluar nalar dan membuat orang kagum. 

Bahkan di YouTube saat ini banyak ditemukan video pengajian dari para ulama, termasuk materi pengajian dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih akrab disapa Gus Baha.

Menurut santri kesayangan Mbah Moen ini bahwa mengaji secara online atau secara virtual tidak menjadi persoalan, ngaji secara langsung atau bertemu secara langsung sama baiknya.

“Kebaikan itu pasti sudah benar. Jadi mau ketemu langsung maupun tidak secara sanad itu sudah cukup.

Ada beberapa kebenaran yang sangat rumit yang butuh penjelasan lebih mendetail. Nah, itu yang harus ketemu langsung,” ujar Gus Baha.

Tapi kalau yang kebenaran-kebenaran bersifat umum kata Gus Baha, itu tidak perlu bertemu secara langsung, karena kebenaran itu bahasa lainnya al-ma’ruf.

"sesuatu yang mudah dikenali oleh akal, oleh nurani, oleh komunitas, oleh sistem sosial.

Sementara mungkar itu sesuatu yang aneh. Andaikan tidak ada agama pun, orang akan bilang, selingkuh itu mungkar,” jelasnya.

Oleh karena itu, papar Gus Baha, kebaikan-kebaikan yang dilakukan manusia seperti itu tidak membutuhkan sanad karena setiap orang pasti sudah tahu.

“Kan nggak mungkin kalau orang waras bilang, ini ada minuman, kalau kamu minum hilang kesadaran. Minuman ini halal. Itu aneh nggak? Aneh, kan?,” kata Gus Baha.

“Itu aneh nggak? Aneh, kan?”

Kemudian ada kebenaran-kebenaran yang butuh detail imbuh Gus Baha, seperti wali nikah.

“Wali nikah itu bapaknya dan mbahnya, misalnya.Nah, kalimat dan mbahnya ini salah kalau dalam fiqih Islam, karena mbah dalam bahasa Jawa itu bisa mbah dari ibu.

Sementara, otoritas dalam Islam tidak memberikan hak ke mbah dari ibu. Jadi wali nikah adalah kakek dari pihak ayah, bukan sekadar mbah.

Jadi saran saya, agar kita itu tidak mengambil kesimpulan dari pernyataan ulama secara terburu-buru," imbuhnya.

Kita ketahui, keistimewaan Gus Baha mengaji tafsir Alquran pada kutipan ayat-ayat tanpa membaca. Artinya beliau hafal dan paham maknanya.

Hanya kiai ‘alim yang berani berceramah di depan ribuan orang tanpa teks dan menafsirkan ayat seketika itu juga berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

Artinya perspektif keilmuan dan basis informasi pengetahuan terhadap sebuah materi bahasan sudah dikuasainya.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha (Instagram gusbahaonline)
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved