Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gus Baha Tanggapi Wacana Gelar Pahlawan Nasional Untuk KH Maimoen Zubair

Kita ketahui, Pengajian KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha sudah banyak tersebar di sosial media Whatsapp, Facebook, Twitter, Youtube, Google,

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
yoni Iskandar/Tribunjatim
Gus Baha' ketika ditemui disebuah acara di Haul KH Achmad Shiddiq Jember 

Almarhum KH Maimoen Zubair yang lahir pada 28 Oktober 1928 punya banyak kontribusi terhadap bangsa Indonesia. Semasa mudanya putra dari Kiai Zubair Dahlan itu juga turut serta bergerilya dalam mengusir penjajah.

Mbah Moen, begitu akrab disapa, tak hanya dikenal sebagai ulama yang mumpuni dalam berbagai disiplin ilmu. Ia juga seorang politisi yang sangat disegani, yakni sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rembang selama tujuh tahun pada 1971-1978. Kemudian, diangkat menjadi anggota MPR RI sekitar 1987-1999.

KH Maimoen Zubair meninggal pada 6 Agustus 2019 di Makkah, Arab Saudi, pada usia 90 tahun saat sedang menunaikan ibadah haji. KH Maimoen Zubair di makamkan di pemakaman Ma’la, area peristirahatan terakhir beberapa sahabat dan keluarga Nabi.

Didebat Wahabi soal Tanggal Kelahiran Nabi

Dalam suatu majelis ngaji, Gus Baha menceritakan dirinya pernah didebat orang Wahabi soal tanggal kelahiran Nabi Muhammad. Berikut cerita yang disampaikan Gus Baha:

Ulama dahulu sering menyebut “qila” (قِيْلَ): versi/pendapat beberapa kemungkinan tentang tanggal kelahiran Nabi Muhammad, karena tidak akta kelahiran.

Sekarang ini banyak yang menentang bahwa Nabi Muhammad lahir tanggal 12 pada hari Senin. Karena jika sekarang dihitung mundur secara hisab, maka hari Senin itu jatuhnya pada tanggal 19 atau 9.

Dia (orang Wahabi) bilang, “Apa buktinya pada zaman itu tanggal 12 bertepatan dengan hari Senin?”

Menurut Gus baha, seorang mubalig (penceramah) tidak akan sampai memikirkan hal ini. Ia cukup dapat untung amplop Mauludan.

"Jadi nggak mikir. Kalau jawaban saya tidak ambil pusing. Karena saya ini ulama, sebelum Anda mempersoalkan itu, dalam kitab Al-Barjanzi yang saya pelajari, dari dulu tidak ada yang PeDe (soal hari & tanggal kelahiran Nabi yang sebenarnya)," jelasnya.

Qila tanggal ini, Qila tanggat ini, dan yang paling mashur tanggal 12. Waqila tanggal 9, waqila tanggal 12, waqila tanggal 8, dan macam-macam pendapat lainnya.

“Anda terlambat mempersoalkan ini,” kata saya kepada orang itu.

kata Gus Baha, Sahabat Ibnu Abbas mengira umur Nabi 60 tahun. Kita ikut-ikut menganggap umur Nabi yaitu 63 tahun.

Makanya kalau saya diajak debat model gini, mending saya tinggal tidur saja. Kalau kita antar sesama orang alim itu tidak ada masalah. Wong kepastian hisab ilmunya Tuhan juga ada Qur’annya (dasarnya), ru’yah ilmunya Kanjeng Nabi juga ada Qur’annya (dasarnya).

Dalam kitab Diba’ dan Al-Barzanji sering diterangkan qila dan waqila karena ada sekian kemungkinan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved