PR Khofifah Pada Eri Cahyadi-Armuji, Tekan AKI dan AKB di Surabaya, Sinergitas Dibutuhkan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan beberapa catatan kepada Eri Cahyadi-Armuji yang saat ini resmi memimpin Kota Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
Reporter : Yusron Naufal Putra | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan beberapa catatan kepada Eri Cahyadi-Armuji yang saat ini resmi memimpin Kota Surabaya.
Diantaranya, terkait angka kematian ibu (AKI) serta angka kematian bayi (AKB) yang perlu terus ditekan di Kota Surabaya.
"Menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Surabaya ini memang harus dilakukan intervensi secara detail dan mungkin sinergitas yang lebih komprehensif," kata Khofifah seusai menghadiri serah terima jabatan di Gedung DPRD Surabaya, Senin (1/3/2021).
Menurut Khofifah, hal itu penting diperhatikan, apalagi Presiden melihat peningkatan kualitas SDM dan daya saing dari tiga faktor. Yaitu, dari angka kematian ibu, angka kematian bayi dan stunting.
"Stuntingnya Surabaya sudah jauh di bawah Jawa Timur, tetapi AKI dan AKB memang masih masuk lima besar," terang Khofifah.
Mengatasi persoalan tersebut, membutuhkan sinergitas yang kuat. Khofifah menekankan pentingnya sinergi.
"Saya rasa insyaallah kalau sinergitas itu terus dilakukan, bisa memberikan penurunan secara lebih signifikan," ungkap Khofifah.
Sementara itu, Khofifah juga berpesan agar sinergi juga dibutuhkan terkait Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur. Di perpres tersebut, 77 proyek strategis ada di Gerbang Kertasusila.
"Dan sebagian besar ada di Surabaya," ungkapnya.
--