Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Jawa Timur

Kerja Sama dengan Kerajaan Inggris, Pemprov Jatim Urai Metode Perubahan Perilaku Guna Tekan Covid-19

Kerja sama Kedutaan Inggris, Pemprov Jatim, dan Nudgeplus. Paparkan metode ampuh berantas virus Corona dengan galakkan perubahan perilaku.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Jumat (19/2/2021). 

Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kedutaan Besar Kerajaan Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ( Pemprov Jatim ) dan perusahaan bidang perubahan perilaku, Nudgeplus telah memberikan serangkaian pelatihan dan lokakarya berbasis ilmu perilaku. 

Lima bulan setelah peluncuran proyek, Pemerintah Inggris, Jawa Timur, dan Nudgeplus berbagi hasil dan pelajaran, sehingga organisasi lain bisa mendapatkan manfaat pelatihan tersebut.

Acara digelar secara daring melalui webinar online, Senin (1/3/2021). 

Baca juga: Dipimpin Wali Kota Gus Ipul, Gubernur Khofifah: Kota Pasuruan akan Jadi Singapuranya Jawa Timur

Baca juga: 5 Arti Mimpi Bertemu Kembali dengan Sosok Mantan, Belum Bisa Move On hingga Pertanda Bakal Balikan?

Diskusi dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, dan Co-Founder Nudgeplus Dhimas Prasetyo

Emil Dardak menjelaskan bahwa perubahan sikap masyarakat dapat dilihat dari angka virus Corona ( Covid-19 ) yang terus menurun di Jawa Timur (Jatim). 

"Antara lain dengan membangun wastafel di kawasan pelayanan publik dan menempelkan poster yang mudah dipahami," jelas Emil. 

Upaya tersebut, lanjutnya, mampu membangkitkan perubahan perilaku di masyarakat dan meningkatnya kesadaran mengenai mencuci tangan dengan sabun.

Pemerintah Jatim mencatat angka Covid-19 menurun 30-40 persen saat ini.  

"Tetapi masyarakat  harus tetap patuh protokol kesehatan," tandasnya. 

Baca juga: Pergi Luar Kota Saat Kipas Angin Masih Nyala, Rumah Warga Dawuan Situbondo Nyaris Ludes Terbakar

Baca juga: Profil Kirana Anandita Indonesian Idol yang Tereleminasi di Babak Top 7, Sudah Pernah Bergelar Juara

Co-Founder Nudgeplus Dhimas Prasetyo menyebutkan, pihaknya telah membuat beberapa trial untuk setiap tahap perubahan perilaku.

Berawal dari membangun wastafel, poster (nudge) mencuci tangan dan footprints atau sticker jejak kaki menuju ke tempat cuci tangan.

Pengadaan wastafel disesuaikan standar tinggi orang Indonesia. Tidak terlalu tinggi. Kesemuanya untuk menaikkan rate aktifitas cuci tangan. Selanjutnya, penempatan poster menaikkan complience rate dibandingkan pengadaan wastafel. 

Trial yang dilakukan tersebut, ungkap Dhimas, berbasis saintifik dan mengukur sampai ke level perilaku dan pengadaan intervensi fisik. 

"Yang paling menaikan complience mencuci tangan adalah poster dan pemberian sticker footprint karena menarik dan mudah dimengerti masyarakat," ujar Dimas. 

Hasil dari program ini telah menunjukkan bahwa penerapan intervensi perilaku untuk mendorong perilaku mencuci tangan terbukti sangat penting. 

Menyediakan infrastruktur fisik yang relevan tidak cukup dalam hal membangun perilaku baru.

Intervensi yang lebih menonjol dan tepat sasaran dengan memanfaatkan wawasan perilaku perlu dimasukkan untuk membantu kebijakan dalam menangani permasalahan perilaku masyarakat yang kurang tepat selama pandemi.

Hasil penelitian pemahaman perilaku– pendanaan Inggris ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan dan keterlibatan dalam rangka mitigasi Covid-19 di Jawa Timur

Sebab, ujarnya, kepatuhan masyarakat terhadap praktik kebersihan yang baik adalah harapan terbaik untuk menghalangi laju penularan virus. Kampanye komunikasi publik yang baik dapat membantu mengubah perilaku masyarakat. 

"Pakar Inggris telah melatih pejabat pemerintah Jawa Timur dengan Nudges–sinyal yang mencoba membuat perilaku baik lebih mudah dan lebih menarik, menghambat perilaku buruk," imbuhnya. 

Pandemi Covid-19 di Jawa Timur telah menyebabkan gangguan kesehatan dan sosial ekonomi yang tinggi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah menempatkan strategi yang terkoordinasi dan komprehensif untuk menangani kebutuhan kesehatan darurat, mendukung kegiatan ekonomi, dan mempersiapkan pemulihan. 

"Menanggapi saran dari WHO, kami mulai bekerja sama untuk mendorong partisipasi yang lebih aktif dari masyarakat Jawa Timur dalam penanggulangan Covid-19. Enam bulan berlalu, sejumlah kegiatan telah dilakukan," kata Dhimas. 

Sebanyak 25 tim hubungan masyarakat dari berbagai dinas pemerintah telah dilatih tentang cara membuat kampanye komunikasi strategis yang berdampak pada praktik, organisasi, dan sistem Pemerintahan Provinsi Jawa Timur

Para peserta training telah mengaplikasikan materi yang diperoleh ke dalam perilaku sehari-hari. Kini tingkat kesadaran dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di Jawa Timur telah meningkat. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved