Penggal Sang Putri, Ayah Lalu Tenteng Kepala Anak Gadisnya Diarak di Jalanan Demi 'Kehormatan'
Seorang ayah penggal lalu tenteng kepala anak gadisnya, lalu diarak di jalanan demi 'kehormatan'.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Aksi brutal ayah memenggal putrinya dan mengarak kepala di jalanan jadi sorotan.
Bahkan, dalam video yang beredar, sang ayah tersebut tampak santai tidak terpengaruh warga yang merekam.
Biasanya, aksi brutal ayah tersebut disebut sebagai pembunuhan demi kehormatan.
Baca juga: Teror Pria Lulusan SMP Kebelet Ingin Tiduri Istri Orang, Rekam Aksi Si Ibu Mandi, Anak Ditelepon
Diberitakan, pria tersebut bernama Sarvesh Kumar, dilansir TribunJatim.com dari Daily Mail.
Sang ayah memenggal kepala putrinya yang berusia 17 tahun bernama Neelam pada 3 Februari 2021 di Desa Pandeytara, Uttar Pradesh, India Utara.

Berdasarkan laporan, ia melakukan hal tersebut lantaran kesal karena putrinya jalin hubungan dengan pria tak dikenal.
Kumar direkam berjalan tanpa alas kaki di jalanan sambil menenteng kepala putrinya.
Ia berjalan membawa kepala tersebut menuju kantor polisi.
Ia kemudian diadang oleh penduduk setempat.
Mereka menggeledahnya untuk melihat apakah dirinya membawa senjata tajam.
Baca juga: Bareng Kakak, Pacar Jadi Muncikari Jajakan Gadis Bandung Tewas di Hotel Lotus, Video Tik Tok Disorot
Dalam rekaman, Kumar tampak tidak terpengaruh.
Dia bahkan tetap menjawab panggilan teleponnya.
Kepada orang-orang, dia memberi tahu tubuh putrinya ada di rumahnya.
Ia juga mengatakan akan membunuh pemuda kekasih putrinya jika bisa menemukannya.
Polisi yang dikirim untuk melakukan pemeriksaan menemukan tubuh Neelam.
Kumar lalu ditangkap bersama istrinya setelah penduduk setempat memanggil polisi.
Baca juga: Tekor Pemuda Pembunuh Gadis Bandung di Hotel Lotus, Tak Bisa Bayar Rp700 Ribu, dari Rumah Bawa Pisau
Sementara itu, di negara Iran, gadis bernama Romina Ashrafi juga bernasib sama.
Perasaan cinta pada pria 35 tahun membuat hidupnya berakhir dengan tragis.
Menurut media lokal, kepala sang gadis dipenggal oleh ayahnya sendiri saat ia tengah tertidur pulas.
Tindakan kejam sang ayah dilakukan untuk menjaga kehormatan.
Romina Ashrafi dibunuh sang ayah menggunakan celurit di rumahnya, di Hovigh, Kabupaten Talesh, Iran, sebagai bentuk hukuman.
Baca juga: Janda Syok Lihat Suami Perkosa Anak Gadisnya, AM Tergoda Tubuh Molek & Ketagihan, Imingi 1 Benda ini
Melansir dari Sosok.ID (grup TribunJatim.com), gadis cantik tersebut jatuh cinta dengan pria yang lebih tua dan berencana untuk melarikan diri, lapor International TV.
Romina awalnya melarikan diri bersama dengan Bahamn Khavari (34) seusai ayahnya marah besar.
Menurut Daily Mail, Rabu (27/5/2020), sang ayah marah karena tak bisa menerima rencana pernikahan putrinya itu dengan Bahamn.
Namun, keluarga dari masing-masing pihak segera menghubungi pihak berwajib, dikutip TribunJatim.com, Kamis (28/5/2020).
Setelah dilakukan pencarian selama 5 hari, polisi akhirnya menemukan pasangan tersebut dan membawa Romina pulang.
Media lokal mengatakan bahwa Romina sempat mengatakan pada pihak berwenang kalau nyawanya terancam bila berada di rumah.
Namun, mereka tak menghiraukan dan tetap memulangkan Romina ke rumahnya seperti aturan yang berlaku di negara tersebut.
Hingga kemudian peristiwa maut itu terjadi.
Baca juga: Tragis Anak Kecil Ditelan Buaya Bulat-bulat, Jasad Utuh di Perut, Ajakan Mancing Ayah Berakhir Duka
Seusai membunuh putrinya, ayah Romina kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi untuk mengakui kejahatannya.
Ia datang sambil membawa senjata yang sudah berlumuran darah.
Gubernur Distrik, Kazem Razmi mengatakan, ayah gadis tersebut ditahan dan penyelidikan terhadap kasus ini sedang berlangsung.
Wakil Presiden untuk Urusan Wanita, Masoumeh Ebtekar telah mengeluarkan 'perintah khusus' untuk menyelidiki kasus ini, kata Iran International.
Bila terbukti bersalah, ayah Romina terancam hukuman penjara 10 tahun.
Ia bisa lolos dari hukuman mati karena ia adalah wani Romina.
Yang dalam Hukum Pidana Islam berarti ia dibebaskan dari 'qisas' atau 'pembalasan dalam bentuk serupa', Al Arabiya melaporkan.
Hukum syariah mengatakan bahwa hanya 'keturunan sedarah' lah yang dapat menuntut pembunuhan dalam keluarga.
Artinya, sebagian besar pembunuhan untuk menjaga kehormatan tidak dihukum karena keluarga cenderung tak menuntut hukuman mati pada anggota keluarga lainnya.
Kasus pembunuhan terhadap Romina telah membuat seluruh warga Iran terkejut.
Presiden Hassan Rouhani pun langsung mendesak kabinetnya untuk segera membuat hukum yang lebih sepadan untuk kasus pembunuhan demi menjaga kehormatan.
Fariba Sahrei, editor senior di Iran International mengatakan:
"Setiap tahun di Iran, wanita dan anak perempuan dibunuh oleh saudara lelaki mereka dengan kedok untuk menjaga kehormatan mereka.
"Tetapi pembunuhan dalam kasus Romina Ashrafi adalah salah satu yang mengejutkan negara tersebut dan seluruh dunia."
Jumlah pasti kasus pembunuhan untuk menjaga kehormatan di Iran memang tidak diketahui.
Tetapi, seorang pejabat kepolisian Teheran sebelumnya mengatakan, ada sekitar 20 persen dari seluruh kasus pembunuhan di Iran.
Baca juga: Tersangka Unggah Status Berdoa di Malam Bunuh Gadis Bandung di Hotel, Istri Cuci Baju Eksekusi Suami
Di Asia Selatan, pembunuhan demi kehormatan biasanya mengacu pada seorang wanita, cukup sering terjadi.
Hal ini karena wanita tersebut dianggap telah melanggar norma sosial budaya, komunitas, atau agama.
Tindakan kekerasan biasanya dilakukan oleh kerabat korban sendiri.
Mereka yang beraksi merasa, korban telah mempermalukan atau mencemarkan nama baik keluarga.
Pada Januari 2021, seorang wanita Arab Saudi dibunuh oleh saudara laki-lakinya sendiri karena dia memiliki akun Snapchat, menurut laporan.
Tagar #SaveManalSisterofQamar mulai beredar luas di kalangan pengguna media sosial berbahasa Arab setelah dugaan kejahatan tersebut.
Slogan aktivis tersebut mengacu pada seorang wanita berusia 26 tahun bernama Qamar, yang hilang di provinsi Al-Kharj di Arab Saudi Tengah, pada 19 Januari 2021.
Tubuhnya kemudian ditemukan terkubur di gurun pasir.
Saudara perempuan korban, Manal, mencurigai saudara laki-laki yang berpikiran konservatif melakukan kejahatan tersebut.
Manal menulis tentang keyakinannya secara online.
Dia mengklaim orang-orang tersebut membunuh Qamar karena marah setelah mengetahui dia memiliki akun Snapchat.
Manal dilaporkan ditahan oleh polisi Al-Kharj yang diminta agar berhenti mempublikasikan kematian saudara perempuannya.
Aktivis hak-hak perempuan kemudian membanjiri media sosial dengan tagar pemberontakan dalam upaya untuk menjelaskan polemik pembunuhan tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seorang Ayah Penggal dan Arak Kepala Putrinya, Membunuh Demi Kehormatan Karena Si Anak Punya Kekasih dan di Sosok.ID dengan judul Mati Tragis Gegara Kepincut Om-om, Gadis 13 Tahun Dipenggal Ayahnya Sendiri yang Tak Sudi Punya Mantu Pria yang 21 Tahun Lebih Tua dari Putrinya.