Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tulungagung Meningkat di 2020, Dinkes: Periksa Kehamilan Minimal 4x

Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tulungagung meningkat pada 2020. Kabid Sri Lestari Ningsih ingatkan soal periksa kehamilan minimal 4x.

Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
indianexpress.com
ILUSTRASI - Kasus kematian ibu dan anak di Kabupaten Tulungagung. 

Reporter: David Yohanes | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Tulungagung meningkat selama tahun 2020.

Jumlah ibu yang meninggal dunia saat persalinan sebanyak 15 orang, sedangkan tahun 2019 ada 11 kasus ibu meninggal dunia.

Sedangkan angka kematian bayi pada tahun 2020 sebanyak 146, meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 126.

Baca juga: Inikah Sosok Nadya Arfita? Disebut Orang Ketiga Asmara Kaesang dan Felicia, Foto Kencannya Disorot

Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Hadiri Muscab PKB Surabaya, Ketua DPC Musyaffak Rouf: Beliau Pemimpin Sejati

"Untuk angka kematian ibu, kita menempati peringkat 18 di Jawa Timur (Jatim). Sedang kematian  bayi kita menempati peringkat  7 di Jatim," ungkap  Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Tulungagung, Sri Lestari Ningsih.

Sri merinci, lima ibu meninggal karena eklemsia/pre-eklemsia, 3 karena pendarahan,  2 karena virus Corona ( Covid-19 ) dan 5 karena lain-lain.

Pre-eklemsia adalah  kondisi meningkatnya tekanan darah (hipertensi) disertai protein dalam urine.

Pre-eklemsia  termasuk dalam kehamilan berisiko tinggi.

Sementara kasus pendarahan yang terjadi rata-rata tidak terprediksi sebelumnya.

Baca juga: Karutan Medaeng Tinjau Blok Karantina Tahanan Baru, Ingatkan: Kebersihan Tanggung Jawab Bersama

Baca juga: Banjir Kali Lamong di Balongpanggang dan Benjeng Surut, Banjir di Cerme dalam Pantauan BPBD Gresik

"Selama pemeriksaan semua kondisinya bagus. Tapi saat persalinan ada kondisi tak terduga, hingga terjadi pendarahan," ungkap Sri.

Sedangkan kematian bayi tertinggi karena aspiksia, sejumlah 40 kematian.

Aspiksia adalah  kondisi  kekurangan oksigen pada pernapasan yang bisa mengakibatkan kematian.

Penyebab tertinggi  ke-2 adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),  sejumlah 35 kematian.

Disusul kematian  akibat kelainan  bawaan sejumlah 27 kasus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved