Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Royal Family

Meghan Markle Mengaku Warna Kulit Anak Harry Dipersoalkan, Mau Bunuh Diri selama di Kerajaan Inggris

Pengakuan blak-blakan Meghan Markle jika warna kulit anak Pangeran Harry dipersoalkan, mau bunuh diri selama di Kerajaan Inggris.

Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
CBS via Deadline
Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat pernyataan yang menyerang Kerajaan Inggris saat diwawancara Oprah Winfrey 

Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Pengakuan blak-blakan Pangeran Harry dan Meghan Markle mengungkapkan berbagai momen kesulitan yang mereka alami ke Oprah Winfrey menjadi sorotan dunia.

Berdasarkan laporan media setempat, pengakuan Pangeran Harry dan Meghan Markle diyakini akan memberikan kerusakan pada Kerajaan Inggris.

Pangeran Harry dan Meghan Markle dianggap sudah menjatuhkan 'bom' ke keluarga Kerajaan Inggris, dengan diwawancarai Oprah Winfrey.

Baca juga: Istana Terusik Asmara Kaesang, Pihak Jokowi Beri Pesan ke Ibu Felicia: Ga Dipaksa, Kaesang Terancam?

Dilansir AFP, Senin (8/3/2021), Buckingham kini menghadapi dua pertanyaan serius buntut pengakuan blak-blakan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Pertama adalah tudingan rasialis setelah Meghan Markle mengaku Kerajaan Inggris khawatir anaknya, Archie, bakal berkulit gelap.

Pangeran Harry memberitahu Oprah Winfrey, "apa yang saya lihat sejarah terulang lagi."

"Tapi mungkin jauh lebih berbahaya, karena kali ini menambahkan soal ras."

Meghan Markle kemudian mengungkapkan bahwa dalam Kerajaan ada 'kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya (putranya, Archie) ketika lahir'.

Baca juga: Rahasia Besar Kaesang Ada di Tangan Ibu Felicia Tissue, Klarifikasi Bohong? Gibran-Kahiyang Terimbas

Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan dari kiri Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey. Wawancara Oprah with Meghan and Harry. A CBS Primetime Special disiarkan pada 7 Maret 2021 di Amerika Serikat (AP PHOTO/HARPO PRODUCTIONS/Joe Pugliese)
Gambar yang dirilis Harpo Productions memerlihatkan Pangeran Harry, Meghan Markle, dan Oprah Winfrey dalam wawancara CBS yang disiarkan pada Minggu, 7 Maret 2021, di Amerika Serikat. (AP PHOTO/HARPO PRODUCTIONS/Joe Pugliese via Kompas.com)

Dengan terkejut, Oprah mendesak sang Duchess, yang menjelaskan bahwa Pangeran Harry telah beberapa kali terlibat percakapan dengan beberapa anggota Kerajaan Inggris yang tidak disebutkan namanya.

"Sungguh sulit untuk melihat percakapan yang terkotak-kotak," kata Meghan Markle.

Oprah bertanya, "jika dia (putranya) terlalu (berkulit) coklat, apa masalahnya?"

Namun, Meghan Markle tidak menjelaskan lebih jauh.

"Namun, jika Anda berpendapat demikian, saya pikir itu terasa cukup aman, yang sangat sulit untuk dipahami," imbuhnya.

Pangeran Harry menolak untuk menguraikan secara spesifik percakapan tersebut.

Kemudian selama wawancara ia hanya menambahkan bahwa "saat itu, suasana (percakapan) canggung. Saya sedikit terkejut."

Sang Duke mengatakan bahwa sesungguhnya obrolan rasial itu bukan kali pertama terjadi, tapi telah disinggung 'sejak awal'.

"Ada beberapa tanda sangat jelas sebelum kami menikah, bahkan sebelum kami menikah," ujar Pangeran Harry.

Baca juga: Keluar Penjara, Lucinta Luna Punya Kumis dan Jenggot Bikin Fans Syok, Bangkit Jadi Ratu Uniperes

Kemudian kedua adalah isu bahwa Meghan Markle berniat bunuh diri, dan tak ada satu pun di Kerajaan Inggris yang berusaha membantunya.

Bagi Meghan Markle, perasaan kesepian dan terisolasi di Kerajaan Inggris membuatnya berpikir untuk bunuh diri.

Kemudian diperparah ketika ia mengandung di bulan-bulan terakhir, ia diberitahu bahwa Archie bayi mereka tidak akan diberi gelar bangsawan.

Tidak mendapat gelar artinya tidak mendapatkan keamanan Kerajaan Inggris juga.

"Oke, dia (Archie) harus aman," ujar Meghan Markle.

Dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com, CNN telah meminta tanggapan dari pihak Kerajaan Inggris perihal pernyataan Duke dan Duchess, tapi belum ada balasan hingga berita tersebut terbit.

Baca juga: Tragedi Maut Operasi Besarkan Kelamin, Koki Depresi Alami ini hingga Tewas Tragis, Tak Ada Respons

Diberitakan, pihak CBS menayangkan wawancara Oprah Winfrey ke Pangeran Harry dan Meghan Markle yang berdurasi dua jam ini pada Minggu (7/3/2021) waktu setempat, di Amerika Serikat (AS).

The Daily Telegraph memberitakan, pasangan yang menikah pada tahun 2018 'menjatuhkan bom yang cukup menghancurkan sebuah armada'.

"Kemungkinan, seperti yang ditakutkan banyak orang, memberi kerusakan ke keluarga kerajaan," ulas The Telegraph.

The Times menulis, "apapun yang dinanti kerajaan dari wawancara ini, jelas yang didapatkan sangat buruk".

Editor kerajaan di ITV, Chris Ship mengaku, dia sempat 'mati rasa sesaat' saat menonton wawancara tersebut.

Ship menerangkan, pasangan bergelar Duke dan Duchess of Sussex ini seperti mengisi penuh pesawat pengebom B-52.

"Mereka kemudian menerbangkannya ke Istana Buckingham, dan menjatuhkan bom ke atasnya," ulas Ship.

Dari berbagai serangan ke kerajaan, The Telegraph mencatat nenek Pangeran Harry, Ratu Elizabeth II, tak tersentuh.

Meski begitu, Ship menerangkan, dengan kritikan pasangan tersebut ke Kerajaan Inggris, jelas mereka juga mengkritik Sang Ratu.

The Times menulis bagaimana pasangan itu menulis 'narasi baru' dengan kritikan yang juga berdatangan.

The Daily Mail, yang selama ini vokal mencibir Meghan Markle, mengutip pakar kerajaan Robert Johnson.

Si pakar berujar bahwa tindakan keduanya adalah bentuk 'obsesi diri'.

"Sudah jelas mereka hanya memanjakan diri sendiri," kritiknya.

Selain itu, media Inggris juga mempertanyakan ranah lain seperti pengakuan Meghan Markle soal anaknya tak bisa jadi pangeran karena warna kulitnya.

The Times mengulas, Archie jelas tidak bisa jadi pangeran karena ayahnya bukan pewaris takhta Kerajaan Inggris.

Sebagai informasi, Pangeran Harry berada di urutan keenam setelah sang ayah Pangeran Charles, si kakak Pangeran William, beserta tiga anaknya.

Lain cerita jika Pangeran Charles menggantikan ibunya sebagai Raja Inggris, sehingga Archie bisa menjadi pangeran.

Pakar kerajaan lain, Robert Hardman, berkata kepada radio BBC bahwa sebenarnya Archie sudah ditawari gelar Earl of Dumbarton, namun ditolak.

Hardman melanjutkan, pengakuan blak-blakan Pangeran Harry dan Meghan Markle jelas menonjok keluarga kerajaan, yang sampai saat ini belum berkomentar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pangeran Harry dan Meghan Markle Dianggap Sudah Jatuhkan Bom ke Kerajaan Inggris dan Pengakuan Meghan Markle Berpotensi Lebih Berbahaya Dibanding Putri Diana bagi Kerajaan Inggris.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved